
Pantau - Wakil Ketua Dewan Pertimbangan MUI, Zainut Tauhid Sa’adi menegaskan, agama harus dapat dihadirkan sebagai solusi atas beragam masalah.
Pesan ini disampaikan oleh Zainut dalam acara Kongres Budaya Umat Islam Indonesia, yang diselenggarakan oleh Lembaga Seni Budaya dan Peradaban Islam (LSBPI) MUI Pusat di Jakarta, Rabu (26/7/2023).
Zainut mengatakan, umat Islam saat ini sedang menghadapi tantangan baru yang sangat kompleks. Kemajuan teknologi informasi, lanjutnya, telah membentuk watak masyarakat yang sama sekali berbeda dengan sebelumnya.
"Agama masa depan harus memberikan nilai-nilai dasar dan modalitas yang dapat membantu memahami tantangan yang dihadapi oleh umat manusia," papar Zainut.
Ia menilai, kemajuan teknologi digital yang memberi umat manusia teknologi mewah, justru dapat mempercepat perubahan dan menyebabkan banyak gangguan.
"Agama harus membekali pengikutnya dengan pola pikir digital yang tepat untuk memastikan transformasi digital berlangsung secara sistematis, tepat, dan transformatif, untuk membangun peradaban dunia yang lebih baik," tegasnya.
Eks Wakil Menteri Agama itu mengatakan, Islam telah memberikan ruang yang sangat luas bagi pemeluknya untuk melakukan tafsir dan pemaknaan ulang atas ajaran-ajarannya yang bersifat ijtihady.
"Hal ini, agar ajaran Islam dapat diterima dan relevan dengan kebutuhan nyata, khususnya untuk menjaga keharmonisan, perdamaian, dan kesejahteraan kehidupan manusia," kata Zainut.
Zainut menambahkan, ajaran agama Islam itu sendiri sesungguhnya sangat lekat dengan konsep rahmah atau kasih sayang, sebagaimana muatan nilai risalah Nabi Muhammad SAW tentang Islam yang rahmatan lil-alamin.
"Maraknya konflik dan peperangan di belahan dunia, pertikaian sosial berbasis paham keagamaan, ekstremisme dengan dalih jihad, diskriminasi terhadap minoritas dan lain-lain, seharusnya dapat dipecahkan melalui peran agama," pungkasnya.
- Penulis :
- Aditya Andreas