
Pantau.com - Aksi unjuk rasa dua kubu massa pro dan kontra terhadap Pemerintah di gedung DPRD Sumut, Kamis (20/9/2018) berujung bentrok.
Aksi bentrok dipicu saat mahasiswa yang sedang menggelar aksi, tersulut emosi karena terprovokasi sekelompok massa yang juga tengah menggelar aksi, memaksa untuk melintas sambil menggeber sepeda motor.
Kericuhan pun tak terelakkan, dan kedua kubu saling lempar air mineral, batu dan kayu. Akibat aksi tersebut sejumlah mahasiswa terluka dan diamankan di gedung DPRD Sumut. Sebanyak delapan mahasiswa dalam kondisi terluka berhasil diamankan pihak kepolisian.
Baca juga: PKS Bantah Tunggangi Aksi Demo Mahasiswa Kritik Pemerintah
Kedelapan mahasiswa tersebut kemudian dibawa ke RS Bhayangkara Medan untuk mendapatkan tindakan medis.
Sebelum bentrok terjadi, kedua kubu sempat terlibat saling lempar. Namun aksi tersebut tidak berlangsung lama dan dapat dikendalikan aparat kepolisian yang sudah siaga di lokasi.
Aksi saling lempar tersebut terjadi saat anggota DPRD Sumut dari Fraksi PKS, Zulkfikar sedang menerima aspirasi massa Aliansi Pergerakan Mahasiswa se-Kota Medan.
Saat Zulfikar berada diatas mobil komando dan para mahasiswa sedang mendengarkan tanggapannya, tiba-tiba lemparan air mineral bermunculan dari massa pengunjuk rasa dari Komunitas Masyarakat Cinta NKRI. Lemparan tersebut memancing emosi mahasiswa yang membalas dengan lemparan.
Baca juga: Polisi Ringkus Empat Pelaku Penyebar Berita Hoax Terkait Demo di Depan MK
Aksi saling lempar tersebut hanya berlangsung singkat karena ratusan personil kepolisian yang ada di lokasi langsung menjauhkan dua kelompok massa.
Aksi unjukrasa lebih dulu dilakukan kelompok massa yang menamakan diri Komunitas Masyarakat Cinta NKRI. Aksi tersebut mengimbau masyarakat bersatu dan tidak terpecah belah karena berbeda pilihan politik menjelang Pemilu legislatif dan Pilpres 2019.
Sementara aksi kedua dari kelompok massa yang tergabung dalam Aliansi Pergerakan Mahasiswa se-Kota Medan yang terdiri dari mahasiswa-mahasiswa dari sejumlah universitas di Kota Medan. Mahasiswa mengkritisi kinerja Pemerintahan Jokowi-JK yang dinilai tidak pro kepada rakyat.
- Penulis :
- Sigit Rilo Pambudi