Pantau.com - Calon Wakil Presiden Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan pihaknya meminta Polri mengurangi pengawalan personel polisi yang melakukan pengawalan saat dirinya berkampanye. Menurutnya, hal tersebut hanya membebani anggaran negara.
Untuk diketahui sebelumnya setiap calon peserta Pilpres 2019 akan diberikan pengawalan polisi sebanyak 37 personel untuk masing-masing capres-cawapres. Hal itu mengacu sesuai dengan UU Nomor 7 Tahun 2017 dan Keppres Nomor 31 Tahun 2004.
Baca juga: Tiba di Kediamannya, Prabowo Disambut Teriakan 'Prabowo Presiden'
"Sebetulnya kalau kita lihat kondusif semua. Saya lagi mau koordinasi dengan Prabowo supaya pengawalan jauh dikurangi karena beban anggaran besar," ucap Sandiaga di kediaman Prabowo, Jalan Kertanegara 4, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (21/9/2018).
Sandi pun menjelaskan alasan dirinya dan Prabowo menyarankan hal tersebut. Menurutnya saat ini kondisi ekonomi Indonesia sedang tak baik dan sedang mengalami turbulensi.
"Karena kita tahu ekonomi lagi berat, ekonomi lagi alami turbulensi harapan jangan boros," ungkapnya.
"37 personel yang akan mengawal berlebihan walaupun ketetapan kita bernegosiasi dan mungkin kita yakinkan alangkah baiknya ada penghematan, pemborosan kurangi bantu negara kurangi biaya," sambungnya.
Baca juga: Ditanya Harapan Nomor Urut Capres, Begini Jawaban Prabowo
Sekadar informasi sebelumnya, Wakapolri Komjen Pol Ari Dono menjelaskan, pihaknya menyiapkan 452 orang personel polisi untuk melakukan pengamanan untuk capres-cawapres. Menurutnya, ratusan personel itu sebelumnya sudah lebih dulu diseleksi oleh internal institusinya.
Ari menuturkan nantinya para personel yang sudah dipersiapkan akan mengawali pengamanan capres dan cawapres. Adapun setiap calon presiden nanti diberikan pengamanan sebanyak 37 orang anggota Polisi.
"Terdiri dari ADC, walpri, kemudian walantas," tuturnya.
- Penulis :
- Adryan N
