Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Waspada Cuaca Ekstrem Sepekan ke Depan

Oleh Khalied Malvino
SHARE   :

Waspada Cuaca Ekstrem Sepekan ke Depan
Foto: Pengendara sepeda motor mengenakan jas hujan saat melintas di Jalan Raya Bogor, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Kamis (29/2/2024). (ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya/YU)

Pantau - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menerbitkan peringatan dini waspada cuaca ekstrem hujan lebat disertai angin kencang yang berpotensi melanda sejumlah daerah di Indonesia dalam sepekan ke depan.

Kepala Pusat Meteorologi Publik BMKG, Andri Ramdhani mengungkapkan, dalam sepekan ke depan cuaca ekstrem tersebut bisa terjadi di sebagian besar Sumatra, terutama bagian pesisir barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara, Kalimantan.

Cuaca ekstrem itu juga berpotensi melanda wilayah Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, pesisir utara Sulawesi Utara, Maluku, Maluku Utara, dan sebagian besar Papua.

"Kepada masyarakat agar tetap waspada terhadap dampak cuaca ekstrem seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor, jalan licin, pohon tumbang, khususnya yang bertempat tinggal daerah rawan bertopografi pegunungan, tebing," ujarnya dilansir dari ANTARA, Selasa (16/4/2024). 

Sementara itu, Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto menambahkan kondisi cuaca ekstrem ini dipicu oleh aktifnya beberapa fenomena dinamika atmosfer, yang bisa meningkatkan potensi hujan di wilayah tersebut dalam sepekan ke depan. 

Berdasarkan analisis BMKG fenomena itu antara lain aktivitas gelombang atmosfer Rossby Ekuatorial yang diprakirakan aktif di sebagian wilayah Sumatra bagian selatan, Jawa bagian tengah hingga timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan bagian tengah hingga utara, Sulawesi Tengah, Maluku Utara, Maluku, Papua Barat, dan Papua. 

Adanya gelombang atmosfer Kelvin yang diprakirakan aktif di wilayah Sumatra dalam sepekan ke depan dapat memicu potensi pertumbuhan awan hujan di wilayah tersebut. 

"Lalu diketahui pula bahwa sirkulasi siklonik terpantau berada di Laut Cina Selatan utara Kalimantan dan Samudra Pasifik utara Papua," tuturnya. 

Sirkulasi-sirkulasi tersebut, menurutnya, membentuk daerah konvergensi memanjang dari Kalimantan Tengah hingga Kalimantan Barat, Laut Seram dan dari Papua Barat hingga Papua Pegunungan serta membentuk daerah konfluensi Laut Sulu dan Laut Seram hingga Teluk Cendrawasih. 

"Labilitas atmosfer pada skala lokal yang terpantau masih cukup kuat juga mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di wilayah Indonesia sehingga kombinasi pengaruh fenomena-fenomena tersebut lah yang menimbulkan potensi kebencanaan," ujarnya.

Penulis :
Khalied Malvino