
Pantau - Hari Ulang Tahun (HUT) Korps Marinir diperingati setiap tanggal 15 November. Di hari ini, masyarakat Indonesia bersama TNI Angkatan Laut memberikan penghormatan atas pengabdian, dedikasi, dan jasa besar yang diberikan Korps Marinir untuk bangsa dan negara. Momen ini tidak hanya penting bagi anggota Marinir tetapi juga bagi seluruh rakyat Indonesia yang mengakui kontribusi pasukan amfibi ini dalam menjaga kedaulatan negara. Pada artikel ini, kita akan membahas sejarah singkat Korps Marinir, makna peringatan HUT Marinir, dan berbagai kegiatan yang biasa dilakukan untuk merayakan hari bersejarah ini.
Sejarah Korps Marinir
Korps Marinir Republik Indonesia pertama kali dibentuk pada 15 November 1945, tak lama setelah kemerdekaan Indonesia. Saat itu, Korps Marinir dikenal sebagai KKO (Korps Komando Operasi) Angkatan Laut. Berdirinya Korps Marinir berawal dari kebutuhan TNI Angkatan Laut untuk memiliki pasukan yang mampu melaksanakan operasi amfibi, yakni operasi militer yang dilakukan dari laut ke darat. Dengan kemampuan amfibi dan keahlian khusus, pasukan Marinir bertugas untuk melaksanakan berbagai operasi tempur yang melibatkan strategi dan ketahanan tinggi.
Selama lebih dari tujuh dekade, Korps Marinir telah memainkan peran yang sangat penting dalam berbagai pertempuran dan operasi besar di Indonesia, seperti menghadapi pemberontakan dan menjaga stabilitas nasional. Marinir juga aktif terlibat dalam operasi bantuan kemanusiaan dan penanggulangan bencana, menunjukkan dedikasi mereka tidak hanya dalam perang tetapi juga dalam membantu masyarakat yang membutuhkan.
Baca juga: KASAL Muhammad Ali Perjuangkan Komandan Marinir Dijabat Bintang 3
Awalnya, Korps Marinir bernama "Corps Mariniers" dengan komandan pertama adalah Mayor Laut Agus Subekti. Kemudian berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pertahanan Nomor A/565/1948, "Corps Mariniers" resmi menjadi Korps Komando Angkatan Laut (KKO AL) pada 9 Oktober 1948. Pada tahun 1955-1959, KKO AL aktif dalam berbagai operasi, seperti Trikora, Dwikora, dan G30S/PKI. Kekuatan KKO AL diperkuat dengan pembentukan Pasukan Komando di Surabaya dan Jakarta.
Pada 1975, berdasarkan SK Kasal No. Skep/1831/XI/1975, nama KKO AL berubah kembali menjadi Korps Marinir. Di tingkat nasional, Korps Marinir berperan dalam meredam kerusuhan besar, termasuk peristiwa 1998.
Pada HUT ke-17, emblem baret berubah menjadi Keris Samudera dengan pita bertuliskan "Jalesu Bhumyamca Jayamahe." SK No. Skep/2084/X/1976 menambahkan jangkar sebagai latar belakang dan mengubah tulisan "Korps Komando" menjadi "Korps Marinir."
Tema HUT Korps Marinir 2024
Tahun ini, Korps Marinir memperingati hari jadi ke-79 dengan tema “Korps Marinir TNI AL Bersama Rakyat Mengabdi untuk Negeri Menuju Indonesia Maju.”
Baca juga: Mahfud MD jadi Warga Kehormatan Korps Marinir
Kesimpulan
Peringatan HUT Korps Marinir pada tanggal 15 November setiap tahun adalah momen penting untuk mengingat sejarah, pengorbanan, dan kontribusi besar Korps Marinir bagi Indonesia. Dengan semangat yang kuat dan komitmen tinggi, Korps Marinir telah menjalankan perannya sebagai pasukan amfibi andalan yang siap menjaga keamanan laut dan darat. Melalui peringatan ini, diharapkan semangat juang, patriotisme, dan loyalitas terhadap negara akan terus tertanam kuat dalam diri setiap prajurit Marinir dan masyarakat Indonesia.
- Penulis :
- Latisha Asharani