
Pantau - Perumnas berkomitmen untuk terus mengembangkan hunian berkonsep Transit-Oriented Development (TOD) di kota-kota besar dan area sekitarnya sebagai salah satu strategi mendukung program 3 juta rumah.
Selain mengembangkan tiga hunian highrise berkonsep TOD di Jabodetabek, kini Perumnas kembali berinovasi dengan mengembangkan hunian landed berkonsep TOD pertama di Indonesia yang berkonsep hijau.
Hunian tersebut berlokasi di Samesta Parayasa Parung Panjang, Bogor. Pengembangan hunian landed pertama yang berkonsep TOD tersebut ditandai melalui perencanaan pembangunan Stasiun Lumpang yang terletak di dalam kawasan perumahan Samesta Parayasa.
Stasiun ini akan menjadi bagian integral dari pengembangan kawasan hunian sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat sekitar. Upaya tersebut mendapat dukungan dari pemerintah, yang disampaikan oleh Wakil Menteri Perhubungan dalam kunjungannya pada lokasi rencana pembangunan Stasiun Lumpang (15/01).
“Kami siap mendukung inisiasi pembangunan Stasiun Lumpang karena manfaat dari stasiun ini lah yang ditunggu masyarakat. Jadi perlu dipercepat proses pembangunan dari stasiun ini”, ujar Wakil Menteri Perhubungan. Suntana.
Baca juga: Dukung Program 3 Juta Rumah, Perumnas Kembangkan Hunian Green Living di Samesta Pasadana
Sebagai bentuk komitmen dalam meningkatkan value added dan aksesibilitas kawasan perumahan di Parung Panjang, Perumnas merencanakan ground breaking Stasiun Lumpang pada Kuartal I tahun 2025.
Suntana mengatakan bahwa pelaksanaan ground breaking tersebut dilaksanakan bersama PT KAI, Kementerian BUMN, dan Kementerian Perhubungan. Hal senada juga disampaikan oleh Asisten Deputi Penyediaan Lahan Perumahan Kemenko Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Djoko Wibowo.
“Kami melihat ini satu bentuk sinergi yang sangat bagus, yang mana secara fungsi ini memang kita lihat ada kebutuhan untuk pembangunan stasiun. Tidak hanya untuk Perumnas, tetapi bagi masyarakat yang ada di sini. Sepertinya akan banyak terbantu dengan adanya eksistensi dari stasiun ini,” ujar Djoko dalam kunjungannya di Samesta Parayasa, Rabu (22/01).
Direktur Utama Perumnas, Budi Saddewa Soediro mengatakan, Samesta Parayasa bukan hanya hunian, tetapi juga solusi untuk meningkatakan kualitas hidup masyarakat dengan menghadirkan akses transportasi publik yang terintegrasi.
"Kami bersama dengan pihak-pihak terkait, seperti PT KAI berkomitmen untuk membangun stasiun berkonsep hijau di Lumpang Parayasa”, ujarnya.
Baca juga: Perumnas Sediakan 3,4 Hektar di Pulogebang untuk Dukung Program 3 Juta Rumah
Stasiun Lumpang diproyeksikan dapat mengakomodasi 5.160 penumpang per hari di tahun pertama operasional dengan relasi jalur Stasiun Tanah Abang-Rangkas Bitung.
Budi pun menambahkan bahwa kedepannya pengembangan Kawasan Samesta Parayasa tentu memerlukan dukungan dari berbagai stakeholder terkait, termasuk pemerintah.
Tidak hanya dalam pembangunan dan pengembangan stasiun, namun juga sarana pendukung lainnya. Sehingga dukungan pemerintah menjadi hal yang sangat diapresiasi.
Dengan dukungan penuh dari pemerintah dan komitmen Perumnas dalam pengembangan Stasiun Lumpang dan Kawasan Samesta Parayasa, diharapkan dapat menjadi terobosan dalam penyediaan hunian landed berbasis TOD di Indonesia.
Proyek ini tidak hanya memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar, tetapi juga menjadi langkah maju dalam menciptakan pola hunian dan transportasi yang berkelanjutan.
- Penulis :
- Tubagus Rachmat