
Pantau - Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Hanif Faisol Nurofiq, menyerahkan Sertifikat Pengurangan Emisi Gas Rumah Kaca (SPE-GRK) kepada PTPN IV PalmCo dalam kunjungannya ke lokasi perkebunan di Riau, Minggu (12/5/2025).
Sertifikat Emisi Jadi Bukti Nyata Inisiatif Dekarbonisasi
Sertifikat tersebut diberikan sebagai bentuk apresiasi atas upaya PTPN IV PalmCo dalam menurunkan emisi melalui operasional Pembangkit Tenaga Biogas (PTBg) Lubuk Dalam di Kabupaten Siak, Riau.
Menteri Hanif menyatakan bahwa keberhasilan ini membuktikan sektor agrikultur mampu berkontribusi dalam pengurangan emisi meski sebelumnya ia sempat pesimistis.
"Selamat kepada jajaran PTPN IV PalmCo. Sertifikat ini menjadi bukti bahwa kita mampu mereduksi emisi dari sektor agrikultur," ujarnya.
Verifikasi dilakukan oleh Tim Measurement, Reporting, and Verification (MRV) Kementerian LHK sesuai Permen LHK No. 21 Tahun 2022.
Selama empat tahun terakhir, PTBg Lubuk Dalam berhasil mengurangi emisi sebesar 33.799 ton CO2e dari pengolahan limbah pabrik kelapa sawit (palm oil mill effluent atau POME).
Dorongan Ekspansi ke Perdagangan Karbon Nasional dan Internasional
Menteri Hanif meminta Holding Perkebunan Nusantara PTPN III melalui subholding PTPN IV PalmCo untuk memanfaatkan SPE-GRK dalam perdagangan karbon global.
"Nanti teman-teman PTPN bisa lakukan dual listing, pasar karbon Indonesia dan gold standard, sehingga dapat memperkuat revenue," katanya.
Ia juga mengajak perusahaan lain meniru langkah PTPN IV PalmCo dan belajar langsung dari fasilitas PTBg Lubuk Dalam.
"Ini tidak gampang, tapi teman-teman PTPN IV bisa. Sekjen Gapki bisa inisiasi teman-teman lainnya untuk belajar dari sini," tambah Hanif.
Sekretaris Jenderal GAPKI, Hadi Sugeng, turut diminta mereplikasi langkah ini ke seluruh perusahaan sawit nasional.
Direktur Utama PTPN IV PalmCo, Jatmiko Santosa, mengatakan keberhasilan ini merupakan hasil dari komitmen pada dekarbonisasi dan ekonomi sirkular.
"SPE GRK ini adalah langkah awal dari kami untuk tidak hanya fokus pada dekarbonisasi, namun juga langkah PTPN IV PalmCo untuk terlibat aktif dalam membangun ekosistem perdagangan karbon nasional," kata Jatmiko.
Ia menambahkan bahwa program ini dijalankan di tengah tantangan besar, mengingat PalmCo baru terbentuk akhir 2023 melalui penggabungan lima entitas.
PTPN IV PalmCo juga menargetkan dua fasilitas lain—PTBg Tapung di Riau dan PLTBg Pasir Mandoge di Sumatera Utara—untuk memperoleh sertifikasi serupa.
Langkah ini menjadi bukti bahwa produk CPO PTPN IV PalmCo memenuhi standar global, baik dari aspek keterlacakan maupun dekarbonisasi.
"PTPN IV PalmCo akan terus berkomitmen menjadi perusahaan pelopor dalam keberlanjutan di sektor perkebunan. Kami berharap langkah-langkah yang kami ambil dapat memberikan dampak positif yang nyata bagi lingkungan, masyarakat, serta perekonomian Indonesia,” tutup Jatmiko.
- Penulis :
- Arian Mesa