Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

KKP Hidupkan Kembali Budidaya Kerang Lewat Program Modeling Lobster di Batam, Produksi Meningkat hingga Enam Kali Lipat

Oleh Balian Godfrey
SHARE   :

KKP Hidupkan Kembali Budidaya Kerang Lewat Program Modeling Lobster di Batam, Produksi Meningkat hingga Enam Kali Lipat
Foto: Modeling budidaya lobster KKP di Batam berhasil hidupkan kembali budidaya kerang, tingkatkan produksi dan pendapatan pembudidaya lokal(Sumber: ANTARA/HO-Humas KKP).

Pantau - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menyatakan bahwa program modeling budidaya lobster yang dikembangkan melalui Balai Perikanan Budidaya Laut (BPBL) Batam berhasil menghidupkan kembali budidaya kerang di Batam, Kepulauan Riau.

"Modeling budidaya lobster yang dikembangkan oleh KKP di BPBL Batam membuahkan hasil menggembirakan, modeling ini menghidupkan budidaya karang di Batam," ujar pihak KKP.

Kolaborasi dengan Pembudidaya Kerang, Pendapatan Meningkat Tajam

Direktur Jenderal Perikanan Budi Daya KKP, Tb Haeru Rahayu (Tebe), menyampaikan bahwa kolaborasi dengan kelompok pembudidaya kerang sebagai penyedia pakan alami lobster menjadi salah satu kunci keberhasilan program.

Kolaborasi tersebut tidak hanya mendukung keberhasilan budidaya lobster, tetapi juga meningkatkan pendapatan para pembudidaya secara langsung.

Batam dipilih sebagai lokasi modeling karena memiliki potensi besar sebagai sumber pakan alami lobster, terutama kerang kupang dan kerang coklat yang kaya nutrien namun tidak dikonsumsi manusia.

KKP juga menjalin kerja sama erat dengan kelompok pembudidaya kerang di Tanjung Uma, Batam, serta memberikan bantuan sarana dan prasarana berupa Keramba Jaring Apung (KJA).

"Berkat bantuan KJA, produksi kerang hijau pun meningkat lima sampai enam kali lipat, dan hal ini berdampak langsung pada peningkatan pendapatan pembudidaya. Hasil panen kerangnya selalu bagus, baik kerang hijau maupun kerang kupang yang dulunya sering dibuang," jelas Tebe.

Batam Jadi Lokasi Strategis Budidaya Lobster Nasional

Plt Kepala BPBL Batam, Ipong Adi Guna, menyatakan bahwa Batam sangat strategis sebagai pusat budidaya karena letaknya dekat dengan pasar ekspor seperti Singapura dan Malaysia serta memiliki perairan yang kaya nutrien.

Selama tujuh bulan masa pemeliharaan lobster dalam program modeling, ketersediaan kerang sebagai pakan selalu terpenuhi.

“Hasil panen kerang selalu bagus. Bantuan yang telah diberikan berupa KJA masing-masing berukuran 4 lubang KJA dengan luas 3 x 3 meter. Media pemeliharaan kerang berupa tali yang dibentang sebanyak 250 tali kerang per unit KJA, dikelola oleh tiga kelompok pembudidaya kerang,” papar Ipong.

Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono, sebelumnya menetapkan lobster sebagai salah satu komoditas unggulan ekspor nasional hasil perikanan.

Untuk mendukung peningkatan produksi lobster secara berkelanjutan, KKP pun membangun program modeling di Batam yang mengedepankan efisiensi serta pemanfaatan potensi lokal.

Penulis :
Balian Godfrey