Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

ASN Didorong Tinggalkan Zona Nyaman Demi Pelayanan Publik yang Lebih Produktif

Oleh Arian Mesa
SHARE   :

ASN Didorong Tinggalkan Zona Nyaman Demi Pelayanan Publik yang Lebih Produktif
Foto: Kepala BKN Zudan Arif Fakrulloh saat memimpin rapat pembahasan percepatan pengembangan karier ASN bersama unit kerja di lingkup BKN di Kantor Pusat BKN, Jakarta (sumber: BKN)

Pantau - Kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN) Zudan Arif Fakrulloh menegaskan pentingnya keberanian aparatur sipil negara (ASN) untuk keluar dari zona nyaman guna meningkatkan produktivitas pelayanan kepada masyarakat.

Dalam kegiatan Pelatihan Leadership dan Penguatan Teamwork Building yang digelar oleh Pemerintah Kota Malang di Politeknik Angkatan Darat (Poltekad) Malang, Jawa Timur, pada Jumat (tanggal tidak disebutkan), Zudan menyampaikan bahwa ASN perlu bergeser dari sekadar mengejar kinerja menuju produktivitas konkret.

"ASN harus bergeser dari sekadar mengejar kinerja ke arah produktivitas yang konkret. Jadi, harus berani keluar dari zona nyaman," ujarnya.

Zudan juga menekankan pentingnya pendekatan jemput bola, yaitu dengan turun langsung ke lapangan untuk memahami kondisi masyarakat secara nyata.

Menurutnya, dengan meninggalkan zona nyaman, ASN dapat melahirkan banyak inovasi dalam pelayanan publik.

Ia menyebutkan bahwa keselarasan antara visi kepala daerah dan para ASN menjadi kunci dalam percepatan pembangunan.

Sebagai contoh, ia mengangkat visi Kota Malang “Menuju Malang Mbois Berkelas” melalui program Dasa Bakti yang menuntut sinergi konkret dari jajaran ASN.

"ASN harus bergerak dengan pola plan, do, check, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi yang jelas. Di sini revolusi pelayanan publik dimulai," tegas Zudan.

Pelatihan ASN Kota Malang Dorong Transformasi dan Pelayanan yang Lebih Humanis

Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat, menyatakan bahwa pelatihan kepemimpinan ini menjadi ruang strategis untuk mempercepat transformasi birokrasi.

"Terutama transformasi ASN sebagai motor penggerak utama pembangunan daerah," katanya.

Wahyu berharap, dengan pelatihan ini, ASN bisa mengambil inisiatif, menjadi pemimpin dalam tugasnya, dan bergerak lebih cepat merespons kebutuhan masyarakat.

Ia juga menyebutkan bahwa pelatihan tersebut dirancang untuk memperkuat budaya kerja ASN yang berfokus pada pelayanan, akuntabilitas kinerja, kompetensi, adaptasi terhadap perubahan, serta kolaborasi.

Wahyu menekankan bahwa pelayanan yang adaptif dan progresif kini menjadi standar baru dalam birokrasi Kota Malang.

"Dengan pelatihan ini diharapkan masyarakat Kota Malang akan mendapat pelayanan yang tidak hanya lebih cepat dan efisien, tetapi juga lebih humanis dan berdampak nyata," pungkasnya.

Penulis :
Arian Mesa