billboard mobile
HOME  ⁄  Nasional

Pemprov Jateng Kerahkan Satgas, BPBD, dan Bantuan Logistik untuk Warga Terdampak Banjir

Oleh Arian Mesa
SHARE   :

Pemprov Jateng Kerahkan Satgas, BPBD, dan Bantuan Logistik untuk Warga Terdampak Banjir
Foto: Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi (sumber: Pemprov Jateng)

Pantau - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah bergerak cepat menangani banjir yang melanda Kabupaten Demak dan Grobogan dengan melakukan evakuasi warga dan penyaluran bantuan logistik ke wilayah terdampak.

Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, menyatakan telah mengerahkan satuan tugas, BPBD, dan dinas terkait ke lokasi banjir sejak awal kejadian.

"Kami sudah mengerahkan beberapa satgas, BPBD dan dinas terkait sudah di tempat, beberapa pengungsi sudah kami lokalisasi. Bantuan logistik sudah dikerahkan ke sana"

Penyebab dan Dampak Banjir di Demak

Banjir di Kabupaten Demak terjadi pada Minggu (18/5) pukul 18.00 WIB akibat hujan berintensitas tinggi yang menyebabkan meluapnya Sungai Tuntang dan jebolnya tanggul di Desa Karangrejo dan Desa Kembangan, Kecamatan Bonang.

Sebanyak 11 desa di Demak terdampak banjir, yaitu Desa Ploso (Karangtengah), Lempuyang (Wonosalam), Sidoharjo dan Trimulyo (Guntur), Mintreng (Kebonagung), Karangrejo, Kembangan, Krajanbogi, Gebangarum (Bonang), serta Sayung dan Kalisari (Sayung).

Menurut data BPBD Jateng pada Senin (19/5), banjir di Demak berdampak pada 11.662 jiwa, 2.903 kepala keluarga, dan menggenangi 153 rumah.

Sebanyak 18 fasilitas umum, 13 fasilitas pendidikan, dan 3 fasilitas kesehatan juga terdampak, serta 270 hektare lahan pertanian ikut tergenang.

"Data itu bersifat fluktuatif atau dinamis, karena tim saat ini masih di lapangan untuk penanganan"

Respons Pemerintah dan Situasi di Grobogan

Gubernur Luthfi menambahkan bahwa pihaknya sudah berkoordinasi dengan BBWS dan Kementerian Pekerjaan Umum untuk melakukan normalisasi Sungai Tuntang.

"Sungai Tuntang ini adalah kewenangannya pemerintah pusat, dalam hal ini BBWS dan Kementerian PU"

Kepala BPBD Jateng, Bergas Catursasi Penanggungan, mengatakan bahwa tim langsung menuju lokasi begitu menerima laporan dan melakukan evakuasi terhadap kelompok rentan.

"Langkah pertama dilakukan adalah penyelamatan warga terdampak dengan di evakuasi ke pengungsian, utamanya kelompok rentan. Kedua, penanganan teknis yang dikoordinasikan dengan instansi terkait"

Sementara itu, di Kabupaten Grobogan, banjir mulai terjadi sejak Jumat (16/5) pukul 22.30 WIB akibat hujan deras, buruknya saluran drainase, serta jebolnya tanggul Sungai Kliteh dan Sungai Renggong.

Sebanyak 10 desa terdampak di Grobogan, termasuk Desa Sukorejo, Tanggirejo, dan Medani (Tegowanu); Sugihmanik (Tanggungharjo); Penadaran (Gubug); serta Tungu, Latak, Manggarmas, Harjowinangun (Godong); dan Termas, Putatnganten, Temurejo (Karangrayung).

"Di Grobogan, sampai Selasa pukul 07.00 air belum surut di Desa Sukorejo Kecamatan Tegowanu dengan ketinggian air 50-150 cm. Jebolan tanggul belum tertutup karena aliran air dari persawahan mengalir ke Kali Renggong melalui jebolan"

Masyarakat diminta tetap waspada karena curah hujan masih tinggi di beberapa wilayah Jawa Tengah dan tim gabungan terus melakukan antisipasi untuk mencegah dampak lanjutan.

Penulis :
Arian Mesa