Pantau - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengajak sektor industri untuk menjalin kolaborasi dalam pengembangan inovasi dan produk sebagai upaya memperkuat ekosistem riset yang berdampak langsung pada perekonomian nasional.
Deputi Bidang Pemanfaatan Riset dan Inovasi BRIN, R. Hendrian, menyampaikan bahwa BRIN memiliki rentang keilmuan yang luas dan terbuka untuk kemitraan strategis, khususnya dengan pelaku industri.
Saat ini BRIN memiliki 85 pusat riset yang mencakup berbagai bidang, mulai dari nuklir, akselerator, biologi, mikrobiologi terapan, hingga keilmuan sosial seperti pendidikan, arkeologi, bahasa, agama, dan kepercayaan.
Riset Bersama, Insentif Pajak, dan Komersialisasi Inovasi
Kolaborasi antara BRIN dan industri bisa dilakukan dalam bentuk riset bersama (joint research), pengembangan bersama produk (co-development), atau pemanfaatan fasilitas riset yang dimiliki BRIN.
Melalui kerja sama ini, BRIN juga mendukung peningkatan kualitas sumber daya manusia, khususnya para profesional dan inovator di sektor industri.
BRIN menawarkan insentif berupa super tax deduction bagi pelaku usaha yang aktif mendukung kegiatan riset dan inovasi, sebagai bentuk dorongan konkret terhadap sektor swasta.
Inisiatif ini juga sejalan dengan mandat BRIN untuk mendorong hasil riset agar tidak hanya berhenti di laboratorium, tetapi dapat dikomersialkan dan memberi dampak nyata bagi masyarakat dan dunia usaha.
Pernyataan ini disampaikan dalam acara peluncuran Program SDG Innovation Accelerator for Young Professionals (SDGI) 2025 di Jakarta.
- Penulis :
- Balian Godfrey
