PTPP Percepat Pembangunan Gedung PUPR di IKN dengan Inovasi Ramah Lingkungan

Pantau - PT Pembangunan Perumahan Persero Tbk (PTPP) mempercepat pembangunan Gedung Wing 2 dan Kawasan Kantor Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, dengan progres fisik proyek telah mencapai 54,77 persen hingga Mei 2025.

Gedung Wing 2 ini merupakan bagian dari proyek strategis Paket Pekerjaan Konstruksi Terintegrasi Rancang dan Bangun yang dikerjakan dengan skema joint operation (JO), di mana PTPP memegang peran sebagai pemimpin dengan porsi 65 persen.

"Progres fisik proyek telah mencapai 54,77 persen," kata Corporate Secretary PTPP Joko Raharjo dalam keterangan resmi di Jakarta, Kamis.

Proyek Strategis dengan Nilai Triliunan Rupiah

Proyek ini memiliki nilai kontrak sebesar Rp1,39 triliun dan masa pelaksanaannya dimulai sejak 29 Desember 2023 hingga 17 Desember 2025.

Gedung Wing 2 PUPR dibangun di kawasan inti pemerintahan IKN dan dikategorikan sebagai proyek vital dengan desain modern dan fungsional.

PTPP menerapkan sejumlah inovasi konstruksi dalam pembangunan ini, seperti penggunaan adjustable decking untuk efisiensi bekisting kolom, pemanfaatan embung sebagai sumber air kerja proyek, serta sistem QR Code Check & Defect List guna meningkatkan pengendalian mutu.

Salah satu elemen arsitektural yang menjadi sorotan adalah kolom beton berbentuk "V" sebagai struktur utama Gedung Menteri yang menjadi satu-satunya di IKN saat ini.

Selain itu, terdapat jembatan penghubung antara Gedung Wing 1 dan Gedung Wing 2 yang semakin menambah keunikan desain kawasan ini.

Komitmen terhadap Bangunan Hijau dan Ramah Lingkungan

Gedung Wing 2 juga dirancang untuk memenuhi standar keberlanjutan dengan ditargetkan meraih Sertifikasi Bangunan Gedung Hijau (BGH) utama dan Sertifikasi Bangunan Cerdas.

"Sebagai pionir konsep eco-friendly green building di Indonesia, PTPP terus memperkuat posisinya sebagai kontraktor nasional unggulan dengan rekam jejak proyek-proyek prestisius seperti pelabuhan, bendungan, pembangkit listrik, dan infrastruktur strategis lainnya," ujar Joko.