billboard mobile
Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

KAHMI Gelar Enam Forum Silaturahim Regional, Dorong Konsolidasi Nasional dan Kontribusi Intelektual Muslim

Oleh Ahmad Yusuf
SHARE   :

KAHMI Gelar Enam Forum Silaturahim Regional, Dorong Konsolidasi Nasional dan Kontribusi Intelektual Muslim
Foto: (Sumber: Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) Wilayah Kalimantan Barat masa bakti 2025–2030 resmi dikukuhkan dalam sebuah acara pelantikan yang berlangsung di Pendopo Gubernur Kalbar. ANTARA/Rendra Oxtora)

Pantau - Koordinator Presidium Majelis Nasional Korps Alumni HMI (KAHMI), Rifqinizamy Karsayuda, mengumumkan rencana penyelenggaraan enam forum silaturahim regional di berbagai wilayah Indonesia sebagai bagian dari upaya memperkuat jejaring dan konsolidasi organisasi secara nasional.

Enam Kota Tuan Rumah, Konsolidasi KAHMI Diperkuat

Rifqi menyampaikan bahwa enam kota yang akan menjadi lokasi forum silaturahim tersebut adalah Batam, Ibu Kota Nusantara (IKN), Makassar, Ternate, Bandung, dan Semarang.

"Agenda ini bertujuan memperkuat jejaring antarwilayah serta meningkatkan komunikasi dan konsolidasi internal KAHMI di seluruh Indonesia", ungkapnya.

Pernyataan tersebut disampaikan saat Rifqi menghadiri pelantikan Majelis Wilayah KAHMI Kalimantan Barat masa bakti 2025–2030 di Pontianak.

Ia menyebut pelantikan ini sebagai titik awal konsolidasi organisasi yang lebih kuat dan progresif, dengan semangat kolaboratif dan visi inklusif.

Harapannya, KAHMI Kalbar dapat berperan signifikan dalam pembangunan daerah sekaligus berkontribusi menuju pencapaian visi Indonesia Emas 2045.

Dalam orasi reflektifnya, Rifqi menekankan pentingnya kaderisasi dan solidaritas antaralumni sebagai fondasi keberlanjutan organisasi.

"Kaderisasi HMI harus terus hidup. Tanpa proses itu, tidak akan ada alumni. Kita tidak boleh membiarkan mata air perjuangan itu mengering", ia menegaskan.

Tantangan Kewirausahaan dan Komitmen Intelektual Muslim

Rifqi menyoroti masih lemahnya kontribusi alumni KAHMI di sektor kewirausahaan.

"Kita punya banyak profesor dan doktor, tetapi masih kurang wirausahawan. Jika ingin memimpin, kita harus punya kemandirian ekonomi", ujarnya.

Ia juga memuji Gubernur Kalbar, Ria Norsan, sebagai kader HMI yang sukses membangun kekuatan politik dan ekonomi, sekaligus menjadi teladan bagi generasi alumni berikutnya.

Pesan lainnya, Rifqi mengingatkan agar KAHMI Kalbar menjadi organisasi yang terbuka, menjunjung tinggi nilai intelektual, dan menjauhi sikap konfrontatif.

Ia mengimbau seluruh anggota untuk menekankan pentingnya adab dalam organisasi maupun dalam kegiatan dakwah.

Ketua KAHMI Kalbar yang baru dilantik, Harisson, menyampaikan rasa terima kasih dan komitmen untuk memperkuat kelembagaan KAHMI di daerah.

"Pelantikan ini bukan sekadar seremoni, tetapi awal dari tanggung jawab moral dan intelektual. Amanah ini harus dijalankan untuk menjadikan KAHMI Kalbar lebih relevan dan berdampak positif bagi masyarakat", ungkap Harisson.

Ia menegaskan bahwa KAHMI bukan hanya tempat bersilaturahmi alumni, tetapi juga ruang strategis bagi intelektual Muslim untuk berkontribusi pada isu-isu kebangsaan.

Harisson menyatakan bahwa KAHMI Kalbar akan aktif mendorong isu ketahanan pangan, kemandirian energi, pendidikan inklusif, serta reformasi politik yang beretika.

Gubernur Kalbar Ria Norsan turut hadir dan mengenang masa perjuangannya saat aktif di HMI, yang disebutnya penuh keterbatasan namun sarat idealisme.

"Setiap kali mendengar lagu-lagu perjuangan HMI, saya teringat bagaimana kami dulu berjuang dalam segala keterbatasan. Itu membuat saya terharu", tuturnya.

Ia mengajak seluruh alumni untuk menjaga semangat perjuangan dan membangun Kalimantan Barat secara kolektif.

"Perubahan tidak akan terwujud hanya dengan jargon. Perlu kerja konkret, semangat kolaborasi, dan gagasan-gagasan progresif", tambah Ria Norsan.

Penulis :
Ahmad Yusuf