billboard mobile
Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

BMKG Deteksi Gelombang Tsunami 19 Sentimeter di Pelabuhan Sarmi, Papua, Warga Diimbau Menjauhi Pantai

Oleh Arian Mesa
SHARE   :

BMKG Deteksi Gelombang Tsunami 19 Sentimeter di Pelabuhan Sarmi, Papua, Warga Diimbau Menjauhi Pantai
Foto: Gelombang tsunami terdeteksi di Pelabuhan Sarmi, Papua (sumber: BMKG)

Pantau - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mendeteksi gelombang tsunami setinggi 19 sentimeter di Pelabuhan Sarmi, Papua, pada Rabu sore.

Gelombang tersebut terdeteksi oleh alat ukur tsunami (tsunami gauge) yang berada di lokasi tersebut dan menunjukkan bahwa tsunami telah memasuki wilayah perairan Indonesia.

"Tsunami terdeteksi di tsunami gauge Pelabuhan Sarmi, Papua/TS.SARMI setinggi 19 centimeter," ungkap Direktur Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, dalam keterangan resmi di Jakarta, Rabu.

Status Waspada Tsunami di Sejumlah Wilayah

BMKG menyatakan bahwa masyarakat pesisir di wilayah Papua, Papua Barat, Maluku Utara, Sulawesi Utara, dan Gorontalo perlu mewaspadai potensi tsunami karena daerah-daerah tersebut telah ditetapkan berstatus waspada.

Sebelumnya, BMKG telah menetapkan status waspada tsunami di sepuluh wilayah Indonesia bagian timur dengan estimasi ketinggian gelombang tsunami di bawah 50 sentimeter.

Waktu estimasi tiba gelombang tsunami di Pelabuhan Sarmi tercatat pada pukul 16.30 WIT.

BMKG menegaskan bahwa masyarakat harus menjauhi pantai hingga peringatan dini tsunami resmi dicabut.

Pemantauan Tsunami dan Koordinasi Penanganan

BMKG mengingatkan bahwa gelombang pertama bukanlah yang terbesar, sehingga masyarakat diimbau untuk tetap berada di radius aman minimal satu kilometer dari garis pantai.

Pemantauan alat ukur tsunami dan alat ukur muka air laut di kawasan Pasifik menunjukkan variasi deteksi gelombang tsunami di beberapa negara lain, seperti Jepang dan Rusia.

Gelombang terdeteksi setinggi 39 sentimeter di Kusiro, 31 sentimeter di Hanasaki, dan 84 sentimeter di Kamchatka, Rusia.

BMKG juga melakukan koordinasi intensif dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), BPBD setempat, TNI/Polri, serta aparat desa untuk memastikan informasi terus diperbarui dan disampaikan kepada masyarakat secara cepat dan akurat.

Penulis :
Arian Mesa
FLOII Event 2025

Terpopuler