
Pantau - Hujan deras disertai angin kencang melanda Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah, pada Selasa, 21 Oktober 2025, dan menyebabkan sejumlah bencana seperti tanah longsor, pohon tumbang, serta kerusakan fasilitas umum di beberapa wilayah.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Purbalingga langsung melakukan penanganan darurat dan pemantauan kondisi di lapangan.
Empat Kecamatan Terdampak, Warga Mengungsi Sementara
Cuaca ekstrem yang berlangsung dari siang hingga sore hari menyebabkan bencana di empat kecamatan, yaitu Kaligondang, Karanganyar, Purbalingga, dan Mrebet.
Di Kecamatan Kaligondang, pagar SMP Negeri 1 Kaligondang dilaporkan ambruk akibat hujan dan angin kencang.
Di Kecamatan Karanganyar, longsor terjadi di Desa Kaliori dan Desa Maribaya.
Material longsor menutup akses jalan dan menimpa satu rumah warga.
"Untuk korban jiwa maupun luka-luka tidak ada, namun beberapa warga mengungsi sementara ke rumah tetangga," ujar Kepala Pelaksana BPBD Purbalingga, Prayitno.
Sementara itu, di Kecamatan Purbalingga, pohon tumbang dan rumpun bambu menutup akses jalan di Kelurahan Purbalingga Lor dan Wirasana.
Di Kecamatan Mrebet, longsor menimpa jalan desa dan jalan kabupaten yang menghubungkan Tangkisan dengan Kaliori serta Karangmalang.
Penanganan Darurat Dilakukan Bertahap, Warga Diimbau Tetap Waspada
Tim BPBD bersama relawan langsung bergerak untuk menangani pohon tumbang yang menghambat akses jalan sejak Selasa sore.
“Sejumlah titik sudah kami tangani bersama relawan dan masyarakat pada Selasa (21/10). Namun ada beberapa lokasi yang belum bisa ditangani karena kondisi cuaca masih hujan deras, sehingga penanganannya dilakukan hari ini (22/10),” ungkap Prayitno.
BPBD juga melakukan pemantauan debit air Sungai Klawing yang mengalami peningkatan signifikan.
Hingga Rabu pagi, 22 Oktober 2025, BPBD masih mengumpulkan laporan dari pemerintah desa dan masyarakat terkait dampak dan kerugian akibat bencana.
Setelah data terkumpul, BPBD akan melakukan asesmen dan penanganan lanjutan secara menyeluruh.
“Kami mengimbau masyarakat tetap waspada terhadap potensi bencana susulan, mengingat intensitas hujan masih tinggi di wilayah Purbalingga,” tutup Prayitno.
- Penulis :
- Aditya Yohan










