
Pantau - Gunung Semeru yang berada di perbatasan Kabupaten Lumajang dan Malang, Jawa Timur, mengalami empat kali erupsi pada Minggu pagi, 3 Agustus 2025, dengan tinggi letusan maksimum mencapai 900 meter di atas puncak.
Erupsi pertama terjadi pada pukul 00.11 WIB dengan kolom abu setinggi 400 meter di atas puncak atau sekitar 4.076 meter di atas permukaan laut.
"Kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas sedang ke arah barat daya. Saat laporan ini dibuat, erupsi masih berlangsung," demikian keterangan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG).
Erupsi kedua terjadi pada pukul 05.17 WIB dengan kolom abu mencapai 900 meter di atas puncak atau 4.576 meter di atas permukaan laut, mengarah ke selatan.
Erupsi ketiga terjadi pukul 06.00 WIB dengan ketinggian kolom abu sekitar 700 meter ke arah selatan.
Erupsi keempat tercatat pukul 08.04 WIB, dengan kolom abu setinggi 500 meter dari puncak (4.176 meter di atas permukaan laut), berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal mengarah ke selatan dan barat daya.
Letusan ini terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 128 detik.
Status Level II, PVMBG Keluarkan Imbauan
Gunung Semeru saat ini berstatus Waspada atau Level II.
PVMBG mengeluarkan sejumlah rekomendasi keselamatan sebagai antisipasi terhadap potensi bahaya lanjutan.
Masyarakat dilarang beraktivitas di sektor tenggara, sepanjang Besuk Kobokan sejauh 8 km dari puncak.
Di luar jarak tersebut, masyarakat juga tidak diperbolehkan beraktivitas dalam radius 500 meter dari tepi sungai sepanjang Besuk Kobokan, karena potensi bahaya awan panas dan aliran lahar hingga jarak 13 km.
Selain itu, aktivitas dalam radius 3 km dari kawah atau puncak Gunung Semeru juga dilarang karena berisiko terkena lontaran batu pijar.
Masyarakat diminta tetap waspada terhadap potensi awan panas guguran, aliran lava, dan lahar hujan yang dapat terjadi di sepanjang sungai dan lembah berhulu di puncak Semeru.
Wilayah yang perlu diwaspadai meliputi Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, Besuk Sat, serta anak-anak sungai dari Besuk Kobokan.
- Penulis :
- Aditya Yohan