
Pantau - Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara menerima kunjungan kerja delegasi tingkat tinggi dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Pemerintah Daerah Sri Lanka di Tarakan untuk mempelajari rehabilitasi ekosistem mangrove.
Pertukaran Pembelajaran Rehabilitasi Mangrove
Kunjungan ini merupakan bagian dari program pertukaran pembelajaran yang diselenggarakan Global Green Growth Institute (GGGI) dan Wetlands International Indonesia melalui program Ecosystem-Based Approaches/Nature-Based Solutions for Climate-Smart Livelihoods in Mangrove Landscapes (NASCLIM).
Program tersebut dikoordinasikan bersama Kementerian Kehutanan Republik Indonesia dan Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara.
Gubernur Kalimantan Utara Zainal Arifin Paliwang memaparkan upaya pemerintah provinsi dan kabupaten dalam mengelola serta melindungi ekosistem mangrove di kawasan pesisir.
" Kami menghargai minat delegasi Sri Lanka untuk berkunjung ke rumah kami dan menjadikan upaya kami sebagai percontohan dalam melindungi dan merehabilitasi mangrove," ungkap Zainal.
Ia menambahkan, dirinya berharap kunjungan ini dapat menjadi pelajaran berharga sehingga para peserta dapat membawa ilmu untuk diaplikasikan di negaranya masing-masing.
Dukungan Internasional dan Rencana Pusat Mangrove Dunia
Perwakilan Delegasi Sri Lanka, Dr R. D. S. Jayathunga, yang merupakan Wakil Sekretaris Bidang Lingkungan Pembangunan Kementerian Lingkungan Hidup Sri Lanka, menyampaikan apresiasi kepada Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara dan Kabupaten Bulungan.
" Kami sangat senang atas kesempatan berkunjung ke Kalimantan Utara dan mempelajari secara langsung kebijakan dan rencana aksi yang dilakukan Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara dalam melindungi mangrove melalui solusi berbasis alam yang memiliki dampak positif jangka panjang bagi masyarakat," ujarnya.
Selain itu, Pemerintah Indonesia mengundang Pemerintah Sri Lanka untuk berkolaborasi mendirikan Pusat Mangrove Dunia.
Undangan ini diterima secara resmi oleh Kedutaan Besar Sri Lanka pada pertemuan di Jakarta bersama Kementerian Kehutanan.
GGGI Sri Lanka menyatakan komitmennya untuk mendukung inisiatif pendirian pusat tersebut.
Sebagai bagian dari rangkaian kegiatan, delegasi Sri Lanka juga akan melanjutkan perjalanan ke Desa Liagu, Bulungan, untuk mempelajari proteksi dan rehabilitasi hutan mangrove di kawasan pesisir desa yang berdekatan dengan tambak ikan dan udang.
Program NASCLIM dan Tujuan Global
NASCLIM sendiri merupakan program kerja sama antara GGGI dan Wetlands International Indonesia untuk mendukung komitmen Pemerintah Indonesia dalam mengatasi deforestasi mangrove.
Fokus program ini adalah pemulihan mangrove terdegradasi serta perlindungan mangrove sehat di Delta Kayan–Sembakung (Kalimantan Utara) dan Delta Mahakam (Kalimantan Timur) dengan pendekatan berbasis ekosistem.
Program yang didanai oleh Pemerintah Kanada ini juga bertujuan memperkuat kebijakan di tingkat nasional dan subnasional, mendukung perlindungan mangrove jangka panjang, serta menjadi model yang dapat direplikasi baik di level nasional maupun global.
- Penulis :
- Shila Glorya