
Pantau - Polresta Cirebon memastikan kondisi keamanan di wilayahnya tetap terkendali dan mulai kondusif usai kerusuhan yang terjadi di Gedung DPRD Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, pada Sabtu 30 Agustus 2025.
Olah TKP dan Penindakan Hukum
Kapolresta Cirebon Kombes Pol Sumarni menyampaikan bahwa pihaknya sudah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di Gedung DPRD yang mengalami kerusakan akibat aksi anarkis serta penjarahan oleh para perusuh.
"Beberapa fasilitas mengalami kerusakan dan ada barang-barang yang dijarah. Tindakan itu tidak bisa dibenarkan, dan kami akan meminta pertanggungjawaban pelakunya," ungkap Sumarni di Cirebon, Minggu.
Ia menegaskan kepolisian tidak akan membiarkan aksi kriminalitas tersebut serta akan memproses hukum orang-orang yang terbukti melakukan perusakan maupun pencurian.
Patroli dan Penjagaan Diperketat
Polresta Cirebon sudah menggelar patroli gabungan dan memperkuat penjagaan di sejumlah titik vital, baik secara terbuka maupun tertutup.
"Langkah itu dilakukan untuk mencegah potensi gangguan keamanan susulan," ujarnya.
Kapolresta menjelaskan pengamanan melibatkan patroli 20 personel dari Samapta dan Brimob, patroli tertutup sebanyak 17 personel, serta pengamanan di Kantor Bupati dan DPRD Kabupaten Cirebon oleh 10 personel.
Penebalan penjagaan di Mapolresta Cirebon juga dilakukan dengan tambahan 20 personel guna memastikan markas kepolisian tetap aman.
"Di tingkat Polsek, kegiatan serupa dilakukan yang melibatkan 135 personel yang dipimpin langsung oleh Kapolsek masing-masing," katanya.
Sumarni menegaskan bahwa kehadiran polisi di lapangan bertujuan menjaga stabilitas dan memberikan rasa aman kepada warga.
Ia juga mengimbau warga agar tetap menjaga kondusivitas serta tidak mudah terprovokasi.
"Bedakan antara pelaku kriminal dengan masyarakat yang menyampaikan aspirasi secara sah. Jangan sampai tercampur, karena ini berbeda," ucapnya.
- Penulis :
- Shila Glorya








