Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

BEM Lintas Kampus Makassar Tegaskan Aksi Pembakaran DPRD Bukan Ulah Mahasiswa

Oleh Aditya Yohan
SHARE   :

BEM Lintas Kampus Makassar Tegaskan Aksi Pembakaran DPRD Bukan Ulah Mahasiswa
Foto: (Sumber: Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin bersama sejumlah aktivis dari BEM lintas Kampus yang berada di Kota Makassar, Kamis (4/08/2025). ANTARA/HO-Humas Pemkot Makassar)

Pantau - Sejumlah aktivis kampus yang tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) lintas kampus di Makassar membantah keterlibatan mahasiswa dalam aksi demonstrasi anarkis yang berujung pembakaran Gedung DPRD Makassar dan DPRD Provinsi Sulawesi Selatan pada 29 Agustus 2025.

Dalam pertemuan dengan Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, pada Kamis malam, 4 September 2025, di Rumah Jabatan Wali Kota, para perwakilan mahasiswa menegaskan bahwa tindakan tersebut tidak mencerminkan gerakan mahasiswa sejati.

Ketua BEM Fakultas Sains dan Teknologi UIN Alauddin, Muh Alwi Nur, menyatakan bahwa gerakan mahasiswa selalu dilandasi oleh moral dan idealisme, bukan kekerasan.

"Itu adalah tindakan oknum yang merusak nama baik Makassar dan mencederai citra gerakan ideal mahasiswa. Kota Makassar sejak dulu dikenal sebagai rahim aktivis bangsa, sehingga kejadian ini harus diusut tuntas," ungkapnya.

Mahasiswa Tegaskan Tidak Terlibat, Aksi Diduga Ditunggangi Kelompok Lain

Dalam pertemuan tersebut hadir pula perwakilan dari berbagai kampus di Makassar, antara lain BEM Unibos, BEM UMI, BEM UNM, BEM UIN Alauddin, BEM Unifa, BEM Unismuh, dan sejumlah aktivis mahasiswa lainnya.

Alwi memastikan bahwa demonstrasi yang berakhir ricuh itu tidak berasal dari organisasi gerakan mahasiswa manapun.

Perwakilan dari Universitas Negeri Makassar (UNM), Ashabul Kahfi, juga menyatakan bahwa mahasiswa dari kampusnya tidak berada di lokasi saat insiden terjadi.

"Kota Makassar adalah kota demokrasi. Kami selalu terbuka dengan semua kalangan. Namun perlu ditegaskan, pembakaran di Gedung DPRD bukan berasal dari kami. Saat insiden terjadi, mahasiswa dari kampus kami tidak berada di lokasi," ujarnya.

Sementara itu, Muh Hasmi dari BEM Unismuh Makassar menilai ada pihak yang menunggangi aksi untuk mencoreng nama baik mahasiswa.

"Setiap gerakan mahasiswa selalu ada yang mencoba mengatasnamakan diri mereka sebagai bagian dari mahasiswa. Namun jelas tindakan anarkis dan perusakan itu lebih mencerminkan kelompok anarko yang merusak, bukan gerakan mahasiswa," tegasnya.

Wali Kota Siap Buka Ruang Diskusi dan Jaga Kota Tetap Demokratis

Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, menyatakan bahwa pemerintah tetap berada di sisi mahasiswa dalam menjaga keamanan dan menyalurkan aspirasi rakyat.

"Paling penting, kita sama-sama menjaga Makassar tetap aman, demokratis, dan menjadikan setiap aspirasi mahasiswa sebagai masukan untuk pembangunan. Pemerintah tidak akan menutup diri, dan kami ingin ruang diskusi ini bisa rutin dilakukan," ungkap Munafri.

Insiden pada 29 Agustus 2025 terjadi di Gedung DPRD Makassar saat rapat paripurna tengah berlangsung.

Munafri sebenarnya berencana menemui massa secara langsung, namun dicegah oleh sejumlah anggota DPRD, termasuk Wakil Ketua DPRD Andi Suharmika, karena situasi dianggap tidak kondusif.

Tidak diketahui secara pasti siapa pihak yang melakukan aksi anarkis tersebut, namun sejumlah indikasi menunjukkan bahwa massa tidak menunjukkan struktur demonstrasi mahasiswa pada umumnya, seperti tidak adanya jenderal lapangan, koordinator lapangan, maupun tuntutan yang jelas.

Penulis :
Aditya Yohan
Editor :
Aditya Yohan