Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Survei BI: Keyakinan Konsumen Tetap Optimis di Agustus 2025 Meski Sedikit Melemah

Oleh Aditya Yohan
SHARE   :

Survei BI: Keyakinan Konsumen Tetap Optimis di Agustus 2025 Meski Sedikit Melemah
Foto: (Sumber: Sejumlah pekerja berjalan di kawasan Gedung Bank Indonesia, Jakarta, Rabu (3/9/2025). Bank Indonesia (BI) optimistis pertumbuhan ekonomi sebesar 5,4 persen yang tertuang dalam asumsi makro pada Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2026 bisa dicapai dengan sinergi kebijakan pemerintah dan bank sentral. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/rwa. (ANTARA FOTO/MUHAMMAD ADIMAJA))

Pantau - Survei Konsumen Bank Indonesia (BI) pada Agustus 2025 menunjukkan bahwa keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi nasional tetap terjaga di level optimis, meskipun mengalami sedikit penurunan dibandingkan bulan sebelumnya.

Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) tercatat sebesar 117,2, sedikit turun dari 118,1 pada Juli 2025.

Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Ramdan Denny Prakoso, menyampaikan bahwa optimisme konsumen tetap kuat karena Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE) dan Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK) masih berada di atas ambang batas optimis (100).

IKE dan IEK Tetap Optimis, Lapangan Kerja Masih Jadi Catatan

IKE pada Agustus 2025 tercatat sebesar 105,1, sedikit lebih rendah dari 106,6 pada bulan sebelumnya.

Terjaganya IKE ditopang oleh dua komponen utama:

  • Indeks Penghasilan Saat Ini (IPSI): 116,9
  • Indeks Pembelian Barang Tahan Lama (IPDG): 105,1

Namun demikian, Indeks Ketersediaan Lapangan Kerja (IKLK) berada di zona pesimis dengan skor 93,2, menandakan bahwa konsumen masih menilai terbatasnya ketersediaan pekerjaan.

Sementara itu, IEK tercatat sebesar 129,2, relatif stabil dibandingkan bulan Juli yang sebesar 129,6.

Komponen penyusun IEK menunjukkan perbaikan:

  • Indeks Ekspektasi Penghasilan (IEP): naik menjadi 136,7 dari 136,4
  • Indeks Ekspektasi Kegiatan Usaha (IEKU): naik menjadi 128,2 dari 127,5
  • Indeks Ekspektasi Ketersediaan Lapangan Kerja (IEKLK): tetap optimis di 122,8, meski turun dari 125,0

Konsumsi Menurun, Cicilan Naik, Tabungan Stabil

Survei juga mencatat bahwa rata-rata proporsi pendapatan untuk konsumsi (average propensity to consume ratio) menurun menjadi 74,8 persen, dari 75,4 persen pada bulan sebelumnya.

Sebaliknya, proporsi pembayaran cicilan atau utang (debt to income ratio) naik menjadi 11,4 persen dari 10,9 persen.

Sementara itu, proporsi pendapatan yang disimpan (saving to income ratio) tetap stabil di level 13,7 persen.

Angka-angka ini menunjukkan bahwa meskipun konsumsi sedikit melemah, konsumen masih menjaga alokasi untuk menabung dan mulai mengalami peningkatan beban pembayaran cicilan.

Penulis :
Aditya Yohan