
Pantau - Anggota Komisi VI DPR RI Mufti Aimah Nurul Anam mengingatkan manajemen PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk agar berhati-hati dalam mengelola bisnis anak usaha, khususnya Pelita Air.
Sorotan terhadap Pelita Air
Mufti menilai Pelita Air memiliki prospek cerah di segmen penerbangan domestik berbiaya menengah sehingga tidak boleh dirusak oleh induknya.
"Jangan sampai Pelita Air dirusak. Justru dia tumbuh dan berkembang bagus. Kalau kemudian dilemahkan, itu artinya kita membunuh potensi yang sebenarnya bisa menopang industri penerbangan nasional," ungkapnya.
Ia meminta manajemen Garuda memastikan strategi bisnisnya tidak justru menghambat pertumbuhan anak perusahaan yang bisa menjadi penopang industri penerbangan nasional.
Kritik Layanan Garuda Indonesia
Selain menyoroti Pelita Air, Mufti juga menekankan pentingnya peningkatan kualitas layanan Garuda Indonesia yang dinilai tidak seimbang dengan statusnya sebagai flag carrier.
Harga tiket Garuda cenderung lebih tinggi dibanding maskapai lain, namun pelayanan yang diberikan belum menunjukkan diferensiasi yang signifikan.
"Sebagai flag carrier, seharusnya Garuda memberi pelayanan yang lebih unggul, bukan hanya membebankan tarif mahal kepada masyarakat. Kalau kualitas layanan sama saja dengan swasta, di mana nilai tambah Garuda sebagai maskapai pembawa bendera negara?" katanya.
Mufti menegaskan predikat flag carrier bukan sekadar simbol, melainkan tanggung jawab untuk menunjukkan standar layanan kelas dunia.
Garuda, lanjutnya, telah menerima dukungan besar dari negara, baik melalui penyertaan modal negara (PMN) maupun restrukturisasi utang.
"Negara sudah banyak berkorban. Kalau hanya jadi beban dan pelayanannya tidak lebih baik dari swasta, maka status flag carrier itu dipertanyakan," tegasnya.
Ia meminta manajemen Garuda menyusun peta jalan yang lebih realistis untuk memperbaiki pangsa pasar sekaligus meningkatkan kualitas layanan.
Tanpa perubahan fundamental, Garuda dinilai sulit memenuhi ekspektasi publik sekaligus menjaga keberlangsungan anak usahanya.
- Penulis :
- Arian Mesa