Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Festival Tunas Bahasa Ibu di Kalteng Dorong Revitalisasi 10 Bahasa Daerah untuk Generasi Muda

Oleh Ahmad Yusuf
SHARE   :

Festival Tunas Bahasa Ibu di Kalteng Dorong Revitalisasi 10 Bahasa Daerah untuk Generasi Muda
Foto: (Sumber: Penampilan tari daerah membuka Festival Tunas Bahasa Ibu Kalimantan Tengah di Palangka Raya, Senin (3/11/2025). ANTARA/HO-Biro Adpim Pemprov Kalteng.)

Pantau - Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI) di Kalimantan Tengah digelar sebagai upaya memperkuat eksistensi bahasa daerah, khususnya di kalangan generasi muda penutur asli.

Kegiatan ini bertujuan menarik minat komunitas dan anak muda untuk mengenali serta memahami bahasa dan budaya daerahnya secara lebih mendalam.

"Festival Tunas Bahasa Ibu ini digelar untuk menarik minat komunitas dan generasi muda agar lebih mengenali serta memahami bahasa dan budayanya," ujar Sunarti, Asisten Administrasi Umum Sekretariat Daerah Provinsi Kalimantan Tengah.

Generasi Muda Jadi Fokus, Pemerintah Daerah Punya Peran Sentral

Sunarti menekankan pentingnya pengenalan bahasa daerah secara rutin agar generasi muda tidak tercerabut dari akar budayanya.

Ia menyebut bahwa revitalisasi bahasa daerah bertujuan mengembalikan fungsi bahasa daerah ke ranah yang semestinya, sekaligus menjadi media promosi kepada penutur muda.

"Revitalisasi bahasa daerah, selain untuk menempatkan kembali bahasa daerah di ranah yang semestinya, juga sebagai promosi kepada penutur muda juga menjadi prioritas," katanya.

Pelaksanaan FTBI juga sejalan dengan Perda Kalimantan Tengah Nomor 3 Tahun 2022 tentang Pembinaan Bahasa Indonesia dan Pelestarian Bahasa dan Sastra Daerah, yang menegaskan bahwa pelestarian bahasa dan sastra daerah merupakan tanggung jawab utama pemerintah daerah.

Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah mengapresiasi peran aktif kabupaten dan kota yang turut menyukseskan dan menyinambungkan program revitalisasi bahasa daerah yang telah berlangsung selama empat tahun terakhir.

Fokus pada 10 Bahasa Daerah, Dukungan dari Pusat Mengalir

Revitalisasi bahasa daerah di Kalimantan Tengah tahun ini difokuskan pada 10 bahasa, yaitu:

  • Dayak Ngaju
  • Dayak Maanyan
  • Ot Danum
  • Melayu Kotawaringin
  • Dayak Siang
  • Dayak Bakumpai
  • Dayak Katingan
  • Tawoyan
  • Melayu Sukamara
  • Dayak Sampit
  •  

Hafidz Muksin, Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kemendikdasmen, menyatakan dukungannya terhadap upaya yang dilakukan daerah.

"Pelestarian bahasa daerah itu tetap merupakan peran utama dari pemerintah daerah, juga menyiapkan upaya-upaya lain untuk melestarikan bahasa daerah," ujarnya.

Festival ini menjadi momentum untuk memperkuat kesadaran generasi muda terhadap pentingnya menjaga bahasa ibu sebagai bagian dari identitas budaya dan warisan lokal yang tak tergantikan.

Penulis :
Ahmad Yusuf