Pantau - Pesawat angkut militer A400M milik TNI AU resmi mendarat di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, pada Senin (3/11) pagi, menandai peningkatan signifikan dalam kemampuan angkut dan dukungan udara TNI AU.
A400M: Multi-Misi untuk Pertahanan dan Kemanusiaan
Presiden Airbus wilayah Asia-Pasifik, Anand Stanley, menjelaskan bahwa pesawat A400M merupakan pesawat multi-misi dan serbaguna yang mampu mengangkut muatan besar serta mendukung berbagai operasi militer dan kemanusiaan.
"Pesawat ini bisa melakukan misi 2.400 nautical miles. Ini adalah pesawat multi-misi, multi-role yang dapat melakukan refueling aerial, multi-misi termasuk medevac (medical evacuation)," ungkapnya.
Pesawat ini juga mampu mengisi bahan bakar pesawat tempur di udara, memberikan dukungan evakuasi medis, hingga digunakan dalam misi infiltrasi bersenjata jika diperlukan.
Menurut Anand, kemampuan pesawat A400M sangat sesuai dengan kebutuhan geografis Indonesia yang merupakan negara kepulauan, karena dapat mengangkut logistik ke wilayah terpencil dan terluar dengan efisien.
Selain itu, pesawat ini dapat memberikan dukungan pengisian bahan bakar di udara bagi pesawat tempur TNI AU saat melakukan patroli atau misi jarak jauh.
Serah Terima Resmi dan Sambutan Militer
Kedatangan pesawat A400M di Lanud Halim Perdanakusuma disambut dengan tradisi penyiraman air dari mobil pemadam kebakaran di sisi kanan dan kiri pesawat pada pukul 07.45 WIB, sebagaimana dilaporkan oleh ANTARA.
Para perwira TNI AU dan tamu undangan memberikan tepuk tangan saat pesawat mendarat dengan mulus di landasan.
Dalam prosesi resmi, pesawat diserahkan secara simbolis dari Presiden Prabowo kepada Panglima TNI, lalu dilanjutkan kepada pimpinan TNI AU sebagai pengguna utama.
Setelah serah terima, pesawat A400M akan langsung ditempatkan di Skuadron 31, Lanud Halim Perdanakusuma, sebagai bagian dari armada strategis TNI AU.
Airbus juga memastikan bahwa unit kedua A400M yang akan dikirim ke Indonesia pada tahun 2026 mendatang akan berada dalam kondisi prima dan siap langsung dioperasikan.
" Kami menanti-nantikan untuk menghantar pesawat pada tahun 2026 mendatang," ia mengungkapkan.
Anand menegaskan bahwa Airbus sangat menghargai kerja sama dengan Pemerintah Indonesia dalam pengadaan pesawat ini dan berkomitmen mendukung penguatan pertahanan udara Indonesia.
- Penulis :
- Shila Glorya
