
Pantau - Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Luar Negeri (Kemlu RI) menyatakan tengah mengikuti dengan seksama perkembangan situasi keamanan yang memburuk di Yaman, khususnya di wilayah Hadramout dan Al-Mahrah.
Pernyataan resmi ini disampaikan menyusul meningkatnya ketegangan akibat pergerakan militer sepihak oleh kelompok Dewan Transisi Selatan (Southern Transitional Council/STC) di dua wilayah strategis tersebut.
STC Klaim Wilayah, Pasukan Saudi Mundur dari Aden
Kemlu RI menyatakan keprihatinan mendalam atas potensi memburuknya keamanan dan bertambahnya penderitaan rakyat Yaman akibat eskalasi konflik yang terjadi.
Indonesia menyoroti langkah STC yang melakukan pergerakan militer tanpa koordinasi dan mengklaim kemajuan wilayah di Hadramout dan Al-Mahrah, yang dinilai dapat mengancam stabilitas dan keamanan nasional Yaman.
Sementara itu, situasi di lapangan turut dipengaruhi oleh laporan penarikan pasukan Arab Saudi dari Kota Aden, termasuk dari markas besar koalisi Arab yang sejak 2015 mendukung pemerintahan resmi Yaman.
Seluruh peralatan militer terakhir dari Saudi dilaporkan telah dipindahkan ke wilayah Hadhramaut, yang berbatasan langsung dengan Arab Saudi.
Indonesia Dorong Stabilitas dan Perdamaian Kawasan
Kemlu RI menegaskan pentingnya semua pihak menahan diri dan menghindari tindakan yang dapat memperkeruh situasi.
Indonesia juga menyerukan penyelesaian damai melalui dialog inklusif, dengan tetap menghormati kedaulatan dan keutuhan wilayah Yaman.
Situasi ini menjadi perhatian Indonesia mengingat adanya potensi pergeseran aliansi dan kekuasaan yang lebih luas di kawasan Timur Tengah, yang dapat berdampak pada stabilitas regional secara keseluruhan.
- Penulis :
- Gerry Eka







