Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Pemprov Sulteng Dukung Kerja Sama Pendidikan Mandarin dan Vokasi untuk Penuhi Kebutuhan Industri

Oleh Ahmad Yusuf
SHARE   :

Pemprov Sulteng Dukung Kerja Sama Pendidikan Mandarin dan Vokasi untuk Penuhi Kebutuhan Industri
Foto: (Sumber : Wakil Gubernur Sulteng Reny A Lamadjido menerima kunjungan delegasi dua universitas vokasi asal Tiongkok di Palu, Sulawesi Tengah. ANTARA/HO-Humas Pemprov Sulteng)

Pantau - Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah menyatakan dukungan terhadap rencana kerja sama pendidikan bahasa Mandarin dan pelatihan vokasi guna memenuhi kebutuhan tenaga kerja di kawasan industri yang terus berkembang di daerah tersebut.

Kebutuhan Bahasa Mandarin dan Pertimbangan Pembiayaan

Wakil Gubernur Sulawesi Tengah Reny A Lamadjido menyampaikan "Kami sangat setuju bekerja sama, terutama dalam penguatan pendidikan bahasa Mandarin. Di kawasan industri, banyak tenaga kerja yang membutuhkan kemampuan berkomunikasi dalam bahasa China. Karena itu kerja sama ini penting dan wajib kita dorong", ungkapnya.

Pernyataan itu disampaikan saat Wakil Gubernur menerima audiensi delegasi dua universitas vokasi asal Tiongkok di Palu.

Wakil Gubernur menjelaskan bahwa kemampuan bahasa Mandarin menjadi kebutuhan mendesak di kawasan industri Morowali, Morowali Utara, dan Banggai karena banyak peralatan dan mesin industri berasal dari Tiongkok.

Meski demikian, Pemprov Sulteng masih menunggu penjelasan mengenai model pembiayaan program agar dapat disesuaikan dengan kondisi efisiensi anggaran 2025–2026.

Ia menyatakan "Kami ingin tahu bagaimana model anggarannya. Kalau dananya dari kita, tentu akan kita sesuaikan kemampuan. Kalau para dosen atau pengajar dapat langsung datang ke Sulteng, itu lebih memungkinkan karena kami tidak mungkin mengirim banyak peserta ke China yang biayanya lebih besar", ia menjelaskan.

Agenda Delegasi Tiongkok dan Rencana Tindak Lanjut

Pertemuan tersebut akan ditindaklanjuti melalui rapat teknis bersama perangkat daerah terkait dan pihak universitas.

Pemprov Sulteng akan menyampaikan keputusan final setelah analisis kebutuhan dan model pembiayaan diselaraskan.

Delegasi universitas vokasi Tiongkok dipimpin oleh Specially Appointed Expert Dean dari Shandong Vocational University of Foreign Affairs (SVUFA) sekaligus Presiden pertama China-Zambia Vocational and Technical College, Liang Chimin.

Liang Chimin menyampaikan bahwa Indonesia, termasuk Sulawesi Tengah, memiliki potensi besar dalam pengembangan pendidikan vokasi terintegrasi kebutuhan industri.

Ia menjelaskan empat agenda kunjungan, yaitu pelatihan bahasa Mandarin bersama Yayasan Cahaya Ilmu Kreatif, kolaborasi akademik dan vokasi dengan Universitas Tadulako, penguatan komunikasi dengan Pemprov Sulteng, serta pengembangan pelatihan vokasi industri untuk peningkatan kompetensi tenaga kerja lokal.

Ia menegaskan "Kami siap memberikan pelatihan keterampilan, pelatihan bahasa, dan berbagai program vokasi lainnya. Kami dapat mengirim guru langsung ke Palu untuk mengurangi biaya. Apabila bekerja sama dengan Untad maupun pemerintah daerah, kami siap menyediakan tenaga pengajar yang juga dapat melatih guru-guru SMK", ungkapnya.

Dua universitas vokasi yang hadir yaitu Shandong Vocational University of Foreign Affairs (SVUFA) dan Harbin Vocational and Technical University (HUST), yang merupakan bagian dari 100 institusi yang berminat menjalin kerja sama.

Selain pelatihan penggunaan mesin industri, pihak delegasi juga menawarkan kerja sama di sektor pertanian, perikanan, hingga kedokteran melalui jaringan universitas dan mitra industri.

Penulis :
Ahmad Yusuf