Pantau.com - Kapolri Jenderal Tito Karnavian merombak sejumlah jajaran Polri. Salah satunya Irjen Pol Idham Azis yang sebelumnya menjabat sebagai Kapolda Metro Jaya diangkat menjadi Kabareskrim.
Menanggapi komposisi baru tersebut, penyidik KPK Novel Baswedan tetap pesimis Polri mampu mengungkap kasus teror di KPK.
"Saya kira sama, ini tidak akan diungkap. Termasuk serangan pada pimpinan KPK pun saya yakin tidak akan diungkap," kata Novel ditemui di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (26/01/2019).
Baca juga: Usut Kasus Teror Pimpinan KPK, Polri Gandeng Kepolisan London
Menurut Novel, presiden harus turun tangan langsung guna mengungkap kasus teror di KPK. Sebab bagi Novel, pimpinan Polri rentan mendapat tekanan dari segala arah.
"Siapa pun pimpinan polri kan bisa diintervensi dari segala sisi. Kepentingan politik, kepentingan kekuasaan tertentu. Saya kira, sangat tidak tepat kalau saya hanya menyalahkan bapak Kapolri. Saya ingin presiden sebagai pemimpin negara mestinya peduli," pungkasnya.
Baca juga: Polisi Butuh Dua Hari untuk Perjelas Rekaman CCTV Teror Petinggi KPK
Diketahui, Novel Baswedan disiram dengan air keras oleh dua orang tak dikenal usai solat subuh di masjid dekat rumahnya pada 11 April 2017. Cairan itu mengenai wajah Novel dan melukai sebelah matanya.
Selain kasus Novel, beberapa waktu lalu kediaman petinggi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yakni Agus Raharjo dan Laode M. Syarief ditemukan barang yang diduga bom pada Rabu, 9 Januari 2019. Saat ini pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan.
- Penulis :
- Noor Pratiwi
