Kodam XIX/Tuanku Tambusai Kirim Lima Ton Bantuan ke Wilayah Bencana di Sibolga Lewat Jalur Udara

Pantau - Kodam XIX/Tuanku Tambusai mengirimkan lima ton bantuan kemanusiaan ke wilayah terdampak banjir bandang dan longsor di Kabupaten Sibolga, Sumatera Utara, menggunakan jalur udara.

Bantuan dikirim dari Lapangan Udara Roesmin Nurjadin, Pekanbaru, dengan menggunakan pesawat milik TNI AD.

Setibanya di lokasi, logistik akan langsung disalurkan ke titik-titik terisolasi menggunakan helikopter, menyusul akses darat yang terputus akibat bencana.

Distribusi Udara Jadi Satu-Satunya Jalur Efektif

Panglima Kodam XIX/TT, Mayjen TNI Agus Hadi Waluyo, menjelaskan bahwa distribusi bantuan dilakukan semaksimal mungkin agar kebutuhan pokok masyarakat segera terpenuhi.

"Kami mengirimkan bantuan kepada saudara-saudara kita yang terkena bencana di Sumatera Utara, Aceh, maupun Sumatera Barat. Pengiriman melalui udara dilakukan semaksimal mungkin agar logistik cepat sampai," ungkapnya.

Bantuan mencakup beras, minyak goreng, air mineral, gula, susu, mi instan, popok bayi, serta berbagai kebutuhan pokok lainnya yang mendesak bagi para penyintas.

Dari hasil pemantauan udara, kondisi sejumlah kawasan di Sibolga terlihat kritis, dengan rumah-rumah di sepanjang bantaran sungai rata dengan tanah akibat tersapu banjir bandang.

Ruas jalan yang terputus menyebabkan jalur udara menjadi satu-satunya opsi distribusi cepat dan efisien.

Dukungan Terus Dihimpun, Bantuan Darat Menyusul

Mayjen Agus menyampaikan bahwa pihaknya juga tengah merencanakan pengiriman bantuan melalui jalur darat.

"Ke depan kami juga merencanakan pengiriman bantuan melalui jalur darat, sambil terus menggalang dukungan agar lebih banyak logistik yang dapat disalurkan kepada masyarakat terdampak," ia mengungkapkan.

Ia berharap bantuan yang telah dikirim dapat mempercepat pemenuhan kebutuhan masyarakat dan meringankan beban mereka di tengah situasi darurat.

"Kodam XIX/Tuanku Tambusai akan terus menggalang dukungan dari berbagai pihak agar bantuan dapat diberikan secara berkelanjutan, mengingat situasi di sejumlah wilayah terdampak masih berubah-ubah," tambahnya.