
Pantau - Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka mengunjungi posko pengungsian korban banjir bandang di Nagari Salareh Aia, Kecamatan Palembayan, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, untuk mendengarkan langsung aspirasi warga.
Aspirasi Warga Terdampak Bencana
Setibanya di posko, Gibran menyapa dan berdialog dengan para pengungsi yang terdampak banjir bandang.
Seorang pengungsi bernama Nofendri menyampaikan kebutuhan utama warga berupa pembangunan kembali rumah-rumah yang hancur akibat banjir pada Kamis (27/11) sore.
Ia menjelaskan bahwa lahan pertanian dan kebun kelapa sawit warga habis tersapu banjir bandang sehingga masyarakat kehilangan sumber ekonomi utama mereka.
Lahan pertanian saat ini tidak dapat difungsikan, sementara perekonomian warga sepenuhnya bergantung pada sektor pertanian dan perkebunan tersebut.
Warga juga meminta bantuan pendidikan berupa beasiswa atau pembebasan biaya sekolah bagi anak-anak korban bencana hingga kondisi ekonomi kembali normal.
Tiga kebutuhan utama warga ditegaskan Nofendri, yaitu rumah, lahan pertanian, dan biaya pendidikan anak.
"Saya mengucapkan terimakasih atas kunjungan Wakil Presiden, karena baru pertama ini kepala negara datang ke kampung kami", ungkapnya.
Gibran menyampaikan terima kasih atas masukan dan aspirasi yang disampaikan warga.
Pemerintah Percepat Pemulihan Infrastruktur dan Layanan Dasar
Gibran menegaskan bahwa perbaikan akses komunikasi, puskesmas, sekolah, jembatan, dan jalan akan dipercepat demi kelancaran distribusi logistik dan bahan bakar.
“Saya diperintahkan oleh presiden untuk melakukan percepatan pemulihan daerah dalam mendistribusikan logistik bantuan melewati jalur darat, laut dan udara”, ujarnya.
Ia meminta pemerintah daerah, BNPB, Polri, TNI dan pihak terkait memastikan seluruh kebutuhan pengungsi terpenuhi, mulai dari tenda, makan tiga kali sehari, hingga air bersih.
"Bapak dan ibu tidak sendiri, pemerintah hadir untuk masyarakatnya", tegasnya.
Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi Ansharullah menyampaikan bahwa Kecamatan Palembayan merupakan wilayah dengan korban terbanyak dan kerusakan terbesar, meliputi lahan pertanian, perumahan, fasilitas umum, dan sekolah.
Ia menjelaskan bahwa dengan kunjungan Presiden dan Wakil Presiden, warga mendapat kepastian bahwa rumah, jalan, jembatan, dan infrastruktur lain yang rusak akan dibangun kembali.
Saat ini pemerintah memastikan pemenuhan kebutuhan makanan, pakaian, air minum, dan kebutuhan dasar lainnya bagi warga terdampak.
PLN, Telkomsel, dan pihak terkait juga mulai memulihkan jaringan listrik serta komunikasi.
“Kita fokus untuk pencarian korban yang hilang melibatkan Basarnas, TNI, Polri, PMI dan relawan lainnya”, kata Mahyeldi.
Setelah mendengarkan aspirasi warga, Gibran bersama pejabat daerah meninjau lokasi terdampak banjir bandang di Sawah Laweh, Jorong Kayu Pasak, Nagari Salareh Aia.
- Penulis :
- Aditya Yohan







