
Pantau - Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam (Diktis) Kementerian Agama RI mencatat realisasi anggaran tahun 2025 mencapai 99,99 persen, seiring dengan peningkatan kualitas dan transformasi pendidikan tinggi keagamaan Islam (PTKI) di seluruh Indonesia.
Kinerja ini menjadi bagian dari upaya penguatan mutu PTKI sebagai strategi pembangunan sumber daya manusia dan penguatan moderasi beragama.
"PTKI tidak hanya dituntut unggul secara akademik, tetapi juga berperan strategis dalam membentuk karakter, meneguhkan moderasi beragama, serta menumbuhkan kepekaan sosial," ujar Prof. Dr. H. Amien Suyitno, M.Ag., Direktur Jenderal Pendidikan Islam.
Akreditasi Unggul dan Pencapaian Internasional PTKIN
Sepanjang 2025, sebanyak 35 Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) berhasil meraih status Akreditasi Unggul, meningkat delapan institusi dari tahun sebelumnya.
Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam, Sahiron Syamsuddin, menegaskan bahwa capaian ini harus menjadi awal dari peningkatan mutu berkelanjutan.
"Status Unggul bukan titik akhir. Ia adalah pintu masuk menuju penguatan mutu yang lebih substansial, terutama dalam riset, inovasi, dan layanan akademik," ungkapnya.
Sebanyak empat PTKIN tercatat dalam QS Asia University Ranking 2026, yaitu:
- UIN Syarif Hidayatullah Jakarta (peringkat 801–850)
- UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta (1001–1100)
- UIN Maulana Malik Ibrahim Malang (1301–1400)
- UIN Sunan Gunung Djati Bandung (1401–1500)
Selain itu, hingga 2025 terdapat 104 program studi PTKI yang telah meraih akreditasi internasional.
Transformasi Kelembagaan dan Pengelolaan Anggaran
Transformasi kelembagaan PTKI pada 2025 meliputi alih bentuk 10 PTKIN serta penerbitan 73 Keputusan Menteri Agama (KMA) terkait pendirian dan alih bentuk PTKIS.
Diktis juga mengelola dana SBSN senilai Rp 11,41 triliun dalam periode 2015–2025 untuk 229 proyek pembangunan PTKIN di berbagai daerah.
Proyek ini mencakup pembangunan dan revitalisasi sarana prasarana serta penguatan konsep green campus.
Sementara itu, anggaran Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIP-K) tahun 2025 mencapai Rp 1,291 triliun dan disalurkan kepada 29.037 mahasiswa PTKIN serta 117.373 mahasiswa PTKIS.
Program Prima Magang PTKI juga melibatkan 619 mahasiswa dari 67 institusi PTKI sebagai bentuk peningkatan kompetensi lulusan.
Riset, SDM, dan Digitalisasi Layanan PTKI
Dari sisi sumber daya manusia, terdapat 33.233 dosen bersertifikasi dari total 49.464 dosen, dan jumlah guru besar PTKI telah mencapai 1.810 orang.
Dalam bidang riset, Diktis mencatat:
- 1.726 jurnal PTKI telah terindeks
- 50 jurnal PTKIN dan tiga jurnal PTKIS telah terindeks Scopus
- 28 paten telah dicatatkan oleh PTKIN hingga 2025
Digitalisasi layanan terus diperkuat melalui:
- SILADIKTIS yang terintegrasi dengan PUSAKA Super App
- e-SMS PTKI sebagai sistem pengawasan mutu
SIPIKO yang telah menerbitkan 4.205 SK penyetaraan ijazah dan konversi nilai lulusan luar negeri (Agustus 2024 – Juni 2025)
Proyeksi dan Target Kinerja 2026
Untuk tahun 2026, Diktis menyiapkan delapan program prioritas (Asta Protas), yaitu:
- Internasionalisasi PTKI
- Peningkatan akreditasi unggul
- Penguatan employability lulusan
- Digitalisasi layanan
- Riset dan inovasi
- Vokasi
- Standardisasi sarana prasarana
- Penguatan PTKIS
- Postur anggaran tahun 2026 direncanakan sebesar Rp 6,649 triliun.
Target utama tahun depan meliputi penambahan 10 PTKIN berstatus unggul dan perluasan program kolaborasi internasional seperti joint degree, double degree, dan fast track dengan mitra luar negeri.
- Penulis :
- Ahmad Yusuf







