Pantau - Direktur Utama Perum Bulog, Ahmad Rizal Ramdhani, menegaskan bahwa harga beras di sejumlah kota besar seperti Jakarta, Surabaya, dan Lampung berada dalam kondisi stabil, didukung oleh stok nasional yang mencapai 3,35 juta ton.
Rizal menyatakan bahwa masyarakat tidak perlu khawatir terhadap pasokan beras, karena ketersediaan di gudang Bulog sangat mencukupi untuk memenuhi kebutuhan hingga awal tahun 2026.
"Jadi orang Jakarta tidak usah takut kalau berasnya habis. Masih banyak stoknya di sini," ungkap Rizal.
Harga Beras di Bawah HET, Pasokan Aman hingga Awal 2026
Dalam beberapa waktu terakhir, Bulog bersama kementerian terkait melakukan peninjauan langsung ke berbagai pasar rakyat di Jakarta, Surabaya, Bandung, dan Lampung untuk memastikan kondisi harga dan ketersediaan beras.
Rizal turut mendampingi Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan dan Menteri Perdagangan Budi Santoso saat meninjau Pasar Kramat Jati, Jakarta Timur.
Dari hasil pemantauan, harga beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) Bulog berada pada angka Rp62.000 per kemasan 5 kilogram.
"Rata-rata harganya flat. Contoh, khusus beras Bulog, harganya SPHP Rp62.000 per 5 kilogram. Berarti kan lebih rendah dari HET yang Rp62.500," ujarnya.
Beras medium ditemukan dengan harga rata-rata Rp13.400 per kilogram, berada di bawah Harga Eceran Tertinggi (HET) sebesar Rp13.500 per kilogram, sementara beras premium dijual antara Rp14.800 hingga Rp14.900 per kilogram.
Peninjauan Nasional dan Pengawasan Komoditas Lain
Rizal juga telah melakukan peninjauan bersama Menteri Pertanian dan Kepala Badan Pangan Nasional Andi Amran Sulaiman ke Surabaya, Papua, Lampung, dan terakhir di Bandung.
"Untuk kemarin kami juga sudah ke Surabaya, Papua dengan Pak Mentan. Kemudian dengan Pak Zulkifli Hasan ke Lampung. Terakhir di Bandung juga relatif kondusif. Harga-harga malah stabil, itu hampir tidak ada penonjolan sama sekali," jelas Rizal.
Bulog memastikan stok beras untuk wilayah DKI Jakarta mencapai 290.000 ton dan siap disalurkan kapan saja sesuai kebutuhan pasar.
Selain beras, komoditas lain seperti minyak goreng Minyakita tersedia dengan harga Rp15.700 per liter, menandakan bahwa distribusi dan pasokan pangan masih berjalan baik.
Namun, Rizal mengakui bahwa harga cabai merah keriting masih tinggi di Jakarta, yakni sekitar Rp50.000 per kilogram, disebabkan pasokan yang masih bergantung dari daerah lain.
"Cuma yang di sini (Pasar Kramat Jati) saja yang agak menonjol tadi itu khususnya adalah cabai (merah keriting) yang masih harganya Rp50.000 per kg," tuturnya.
- Penulis :
- Gerry Eka
