Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Soal Puisi Neno Warisman di Munajat 212, PPP Singgung Jaga Persatuan Jelang Pemilu 2019

Oleh Sigit Rilo Pambudi
SHARE   :

Soal Puisi Neno Warisman di Munajat 212, PPP Singgung Jaga Persatuan Jelang Pemilu 2019

Pantau.com - Ketua DPP PPP yang juga Jubir TKN Jokowi-Ma'ruf, Lena Maryana menyayangkan doa Neno Warisman yang saat ini viral di media sosial. Doa yang dibacakan Neno dalam acara Malam Munajat 212 pada Kamis 21 Februari 2019 itu memberi kesan hanya pendukung calon presiden tertentu saja yang beribadah, yang berpotensi memecah belah masyarakat.

Menurutnya, Doa Neno itu telah menjadi kontroversi di masyarakat dan banyak menuai komentar, khususnya di media sosial.

Baca juga: Puisi Kontroversial Neno Warisman di Munajat 212 yang Dianggap Mengancam Tuhan

“Seharusnya sebagai figur publik, Neno Warisman menyampaikan doa yang menyejukkan. Mendoakan bangsa agar terus maju, kuat, tidak terpecah belah, dan bukan sebaliknya,” kata Lena dalam keterangan tertulisnya yang diterima Pantau.com, Minggu (24/2/2019).

Mengutip Al-quran surat Al-A'raf: 55, Lena mengingatkan bahwa salah satu adab dalam berdoa adalah berdoa dengan merendahkan diri dan melafalkan dengan suara yang lembut, karena Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas.

Lena berharap semua tokoh masyarakat berperan untuk menciptakan suasana kondusif menjelang Pemilu serentak yang akan berlangsung pada 17 April mendatang.

“Mari kita jaga persatuan bangsa ini. Jangan sampai perbedaan pilihan politik membuat masyarakat terpecah. Kontestasi politik ini merupakan mekanisme lima tahunan, sementara persatuan yang kita miliki harus tetap langgeng selamanya,” tandasnya.

Baca juga: TKN Sebut Neno Warisman Seorang Fanatik Politik Berkedok Agama

Sekadar informasi, saat hadir dalam acara Munajat 212 pada Jumat, 21 Februari 2019, Neno menyebut jika pihaknya kalah dalam Pilpres 2019 ia khawatir tidak ada lagi yang menyembah Allah SWT. Ada pun penggalan doa Neno seperti berikut; "Jangan, jangan Engkau tinggalkan kami, dan menangkan kami. Karena jika Engkau tidak menangkan. Kami khawatir ya Allah, Kami khawatir ya Allah, Tak ada lagi yang menyembah-Mu".

Penulis :
Sigit Rilo Pambudi