Pantau.com - Wakil Ketua Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Ahmad Muzani menegaskan bahwa pihaknya tidak memobilisasi massa terkait dengan adanya peristiwa penghadangan terhadap cawapres nomor urut 01 KH Ma'ruf Amin yang dilakukan massa pro-Prabowo Subianto-Sandiaga Uno di Pamekasan, Madura pada Senin, 1 April 2019.
"Kita gak pernah melakukan mobilisasi apa-apa," ujar Muzani di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (2/4/2019).
Baca juga: Kampanye di Madura, Ma'ruf Amin Akan Klarifikasi Soal Ini
Menurut Muzani dirinya ketika akan melakukan mobilisasi massa relawan ketika hanya akan menggelar kampanye terbuka. Ia menegaskan, terkait dengan penghadangan pihaknya tidak tahu menahu.
"Cuman diumumkan Pak Prabowo mau kampanye disini-disini nantii ada toa halo halo ke kampung-kampung, kan itu, pasang iklan kan gak mungkin, lewat WA, begitu aja kaya kemarin di Purwokerto, Banyumas juga sama persiapannya pendek, di Tegal juga sama, hari ini pak Prabowo di Padang," ungkapnya.
Lebih lanjut, Sekjen Partai Gerindra itu pun mengaku tak setuju jika ada massa relawan maupun pendukung Prabowo-Sandi melakukan penghadangan. Menurutnya meski berbeda pilihan harus saling menghormati.
Baca juga: Ma'ruf Amin di Madura: Pilih yang Ada Ulamanya!
"Jangan sampai menghadang-menghadang itu kan kurang pas. Demokrasi itu dengan segala macam perbedaanya ya kita harus menghargai perbedaan itu jangan mengganggu yang lain," tandasnya.
Sebelumnya diberitakan, penghadangan itu terjadi saat Ma'ruf Amin hendak menghadiri haul sekaligus berziarah ke makam Kiai Suhro. Namun, sebelum sampai lokasi haul, mobil tertahan. Tak lama kemudian, azan Magrib berkumandang diiringi suara massa meneriakkan nama Prabowo.
- Penulis :
- Sigit Rilo Pambudi
