HOME  ⁄  Nasional

Syarief Demokrat: Pemerintah Seharusnya Bisa Tekan Laju COVID-19, Jika...

Oleh Widji Ananta
SHARE   :

Syarief Demokrat: Pemerintah Seharusnya Bisa Tekan Laju COVID-19, Jika...

Pantau.com - Wakil Ketua MPR RI dari Fraksi Demokrat, Syarief Hasan menilai Pemerintah seharusnya mampu menekan laju penyebaran pandemi COVID-19.

“Pemerintah seharusnya mampu menekan laju penyebaran pandemi COVID-19 di Indonesia dengan berbagai sumber daya yang dikelola oleh Pemerintah," ujar Syarief dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta.

Menurut Syarief, pemerintah seharusnya bisa lebih optimal dalam upaya memutus mata rantai penyebaran COVID-19, terlebih, DPR telah menyetujui Perppu Nomor 1 Tahun 2020 dan APBN-P 2020 yang di dalamnya memuat perubahan anggaran yang sangat besar untuk penanganan Pandemi COVID-19.

Baca juga: Pasien Sembuh Capai 45.401 Orang dari 86.521 Kasus Positif COVID-19

Namun, pada kenyataannya, kasus terkonfirmasi positif COVID-19 di Indonesia masih tinggi. Bahkan, pada Sabtu (18/7), Kasus terkonfirmasi positif COVID-19 di Indonesia melampaui China.

Berdasarkan data dari Worldometers, jumlah kasus terkonfirmasi positif COVID-19 di China, pada Sabtu (18/7), sebanyak 83.644 kasus, sementara di Indonesia jumlahnya mencapai 84.882 kasus.

Anggota Majelis Tinggi Partai Demokrat ini mendorong Pemerintah agar lebih fokus dalam upaya menghambat laju penyebaran COVID-19, salah satunya dengan bekerja lebih keras dalam menyalurkan anggaran penanganan COVID-19 secara maksimal dan terarah.

“Lebih baik lebih fokus dulu dalam menghambat laju penyebaran COVID-19. Sebab, kondisi ini akan berpengaruh juga terhadap ekonomi dan sektor lainnya. Fakta kini COVID-19 semakin tinggi memecahkan rekor tertinggi sementara ekonomi juga terpuruk," ujar Syarief.

Baca juga: Azis Syamsuddin Minta Tindak Tegas Oknum yang Terlibat Kasus Djoko Tjandra

Lebih lanjut, dia juga menekankan agar Pemerintah menunjukkan ketegasan dalam implementasi protokoler kesehatan.

Menurut dia, banyaknya kasus terkonfirmasi positif COVID-19 disebabkan oleh banyaknya masyarakat yang tidak mematuhi protokoler kesehatan.

"Hal ini tentu penyebabnya adalah karena kurangnya kepercayaan masyarakat terhadap Pemerintah, sehingga Pemerintah harus mengembalikan kepercayaan tersebut dengan tegas dalam implementasi normal baru”, kata dia.

Penulis :
Widji Ananta