
Pantau - Warga Negara Asing (WNA) asal Filipina berinisial DAS (28) bekerja sama dengan dengan WNA Yordania, AMI, dalam membangun laboratorium narkoba rahasia (clandestine lab) di Vila Mama Ji House, Jalan Keliki Kawan, Dusun Keliki Kawan, Desa Kelusa. Kecamatan Payangan, Gianyar, Bali.
Adapun pembangunan laboratorium narkoba jenis baru Dimethyltryptamine (DMT) ini didanai AMI. Pihak Badan Narkotika Nasional (BNN) mengungkap awal mula perkanalan DAS dan AMI hingga akhirnya membangung laboratorium narkoba rahasia.
Kepala BNN RI, Komjen Marthinus Hukom, mengatakan bahwa perkenalan DAS dengan AMI dilakukan ibunya DAS yang berinisial PMS. Sedangkan, PMS sudah lebih dulu mengenal AMI dalam sebuah komunitas yoga.
"AMI mengajak DAS untuk bereksperimen membuat DMT dengan memberikan sejumlah uang untuk membeli bahan-bahan kimia serta peralatan laboratorium," kata Marthinus saat konferensi pers, Selasa (23/7/2024).
Pembangunan lab tersebut pun didukung PMS, kemudian DAS dan AMI mendirikan tenda yang berfungsi sebagai laboratorium di depan vila yang disewanya tersebut.
Setelahnya, DAS berbekal Sarjana Teknik Kimia bereksperimen dengan mengolah bahan-bahan kimia di laboratorium yang sudah dibangun, seperti membuat pemutih baju serta cairan pembersih lainnya. Eskperimen narkoba itu sudah dimulai sejak 2024, dan berhasll setelah melakukan berbagai uji coba selama enam bulan.
"Bahkan tersangka ini mengeklaim hasil dari DMT buatannya itu lebih bagus dari yang dipelajarinya di buku dan panduan halusinasi yang diberikan oleh buronan AMI," katanya.
Di sisi lain, Direktur Psikotropika dan Prekursor BNN, Aldrin Marihot Pandapotan Hutabarat, mengatakan bahwa para tersangka berada di Bali kurang lebih sudah setahun dan langsung masuk ke Gianyar.
"Mulai bereksperimen terkait DMT enam bulan lalu, baru bulan ketiga baru hasilkan DMT, dengan bahan-bahan triptofan, yang diolah menjadi triptamin, baru menjadi DMT ini," ujar Aldrin.
Lebih lanjut, DAS ini tidak tinggal di vila kawasan lab melainkan menyewa kamar lain yang tidak jauh dari lokasi yakni dapat dijangkau dalam waktu 10 menit dengan berjalan kaki. DAS bekerja di lab sejak pagi dan balik saat petang. Ibu dan adiknya tidak tahu kalau DAS memproduksi narkoba.
"Adiknya dan ibunya tidak tahu DAS memproduksi narkotika, tetapi mereka tahu bekerja bereksperimen dengan bahan-bahan kimia, ini masih bereksperimen dengan cara mencicipi apakah sudah bagus atau tidak," ujarnya.
Diketahui, DAS juga mengonsumsi DMT sebanyak sembilan kali yang rata-rata pemakaian sebanyak 0,08 ml dengan cara dilarutkan bersama liquid vape. Jadi memang, cara mengonsumsinya itu seperti memakai cairan vape pada umumnya dengan efek halusinasi. Narkoba ini dapat merusak jaringan tubuh jika digunakan dalam waktu lama.
- Penulis :
- Firdha Riris
- Editor :
- Firdha Riris