billboard mobile
Pantau Flash
HOME  ⁄  News

WHO: TBC Kalahkan COVID-19 sebagai Penyakit Menular Paling Mematikan

Oleh Muhammad Rodhi
SHARE   :

WHO: TBC Kalahkan COVID-19 sebagai Penyakit Menular Paling Mematikan
Foto: Ilustrasi penderita TBC. Freepik

Pantau - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menegaskan bahwa Tuberkulosis (TBC) kini menjadi penyakit menular yang paling mematikan di dunia, menggantikan COVID-19 yang sebelumnya menduduki posisi tersebut. Data terbaru WHO menunjukkan bahwa 10,8 juta orang terjangkit TBC tahun lalu, dengan 8,2 juta kasus baru terdiagnosis, dan sekitar 1,25 juta di antaranya meninggal.

"Fakta bahwa TBC masih membunuh dan membuat banyak orang sakit adalah hal yang keterlaluan, padahal kita memiliki alat untuk mencegahnya, mendeteksinya, dan mengobatinya," ungkap Direktur Jenderal WHO Dr. Tedros Adhanom Ghebreyesus yang dikutip Jumat (1/11/2024).

Baca juga: Dapatkah Obat Alami Menyembuhkan TBC?

Sementara itu, kematian akibat COVID-19 telah berkurang drastis berkat vaksin dan perawatan yang semakin efektif, meski virus ini tetap menelan sekitar 320.000 korban jiwa pada tahun lalu. WHO mendesak negara-negara untuk memenuhi komitmen mereka dalam memperluas akses deteksi dan pengobatan guna menekan angka kematian TBC.

Sebagian besar kasus TBC terkonsentrasi di 30 negara, dengan India menyumbang 26 persen, diikuti oleh Indonesia (10 persen), China (6,8 persen), Filipina (6,8 persen), dan Pakistan (6,3 persen). Jumlah infeksi TBC baru pada tahun lalu pun tercatat sebagai yang tertinggi sejak WHO mulai memantau penyakit ini pada 1995.

Ironisnya, pandemi COVID-19 turut berkontribusi pada meningkatnya angka kasus TBC karena mengganggu layanan kesehatan di banyak negara. Ada pula peningkatan jenis TBC yang resistan terhadap beberapa obat, sehingga mempersulit pengobatan.

TBC adalah infeksi bakteri yang menyerang paru-paru dan dapat menyebar melalui udara. Pada kasus TBC aktif, gejala yang muncul seperti batuk, demam, penurunan nafsu makan, dan berat badan yang turun drastis, dapat sangat menular dan berbahaya jika tidak ditangani.

Penulis :
Muhammad Rodhi