Pantau - Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto mengatakan bahwa Satuan Tugas (Satgas) Operasi Penanggulangan Bencana Kemanusiaan sudah pulang ke Indonesia setelah membantu korban topan trami atau badai tropis kristine di Filipina.
Usai mengikuti Upacara Peringatan Hari Pahlawan di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Jakarta, Minggu (10/11/2024), Agus menjelaskan bahwa pada hari ini personel TNI yang memberikan bantuan makanan dan obat-obatan di negara tersebut sudah kembali ke Indonesia. Pasukan yang pulang itu berjumlah 24 personel dengan menggunakan dua helikopter untuk kembali ke Indonesia.
"Mereka naik dua pesawat helikopter dengan jumlah 24 personel. Mereka sudah kembali dengan selamat hari ini," ujarnya.
Lebih lanjut, Agus mengatakan bahwa prajurit yang baru pulang dari Filipina akan dikirim untuk membantu di lokasi erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki, Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT). Saat ini, pihaknya sedang melakukan upaya tanggap darurat di lokasi erupsi.
Baca juga: PVMBG: Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki Bersifat Unik dan Eksplosif
"Sekarang kita sedang melaksanakan tanggap darurat Lewotobi. Kita buka dapur lapangan, kesehatan, kerja sama dengan Kementerian terkait, Kemensos, BNPB, kita ada di sana," katanya.
"Hari ini mungkin pasukan yang dari Filipina yang membantu," sambung Agus.
Diberitakan sebelumnya, sebanyak 24 personel TNI yang tergabung dalam Satgas Operasi Penanggulangan Bencana Kemanusiaan tiba di Bandara Vilamor, Manila, Filipina, Kamis (31/10). Personel TNI langsung mendistribusikan makanan kaleng dan air dengan helikopter Mi-17 TNI AD dan H-225M Caracal TNI AU.
Personel TNI dapat arahan langsung dari Athan dan staf PAF (Philippines Air Force) mengenai misi yang akan dijalankannya. Usai briefing, personel langsung bergegas memuat bantuan logistik masuk ke dua heli.
"Distribusi dropping logistic dengan rute Vilamor-Naga," tulis keterangan Puspen TNI, Jumat (1/11).
TNI dengan sigap dan waktu yang cepat membantu menangani kesulitan masyarakat di wilayah terdampak bencana badai tropis kristine di Filipina.
Baca juga: Erupsi Gunung Lewotobi, Status jadi Tanggap Darurat 58 Hari
- Penulis :
- Firdha Riris
