Pantau Flash
HOME  ⁄  News

Cek Kesehatan Gratis Tak Termasuk Pengobatan dan Tindakan

Oleh Firdha Riris
SHARE   :

Cek Kesehatan Gratis Tak Termasuk Pengobatan dan Tindakan
Foto: Kepala Dinkes DKI Jakarta, Ani Ruspitawati, Minggu (9/2/2025). ANTARA/Lia Wanadriani Santosa

Pantau - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menyatakan bahwa program cek kesehatan gratis yang mulai dijalankan secara nasional pada Senin, 10 Februari 2025, tak termasuk pengobatan dan tindakan bila nantinya ditemukan penyakit

"Bukan pengobatan," kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta, Ani Ruspitawati, Minggu (9/2/2025).

Dilansir Antara, bahwa misalnya cek gigi. Ketika mengakses poliklinik gigi yang dilakukan adalah pemeriksaan semua gigi. "Ada yang bolong enggak dan lainnya. Yang bolong tidak ditambal," katanya.

Pada saat pemeriksaan, pasien juga akan diberi edukasi terkait kesehatan dan penyakit yang diderita. Terapi atau pengobatan pada penyakit yang ditemukan saat pemeriksaan nantinya dilakukan terpisah. Untuk tindakan dilakukan secara terpisah.

"Tindakan pakai mekanisme pelayanan di Puskesmas maupun rumah sakit," kata Ani.

Adapun jenis pemeriksaan yang diberikan nantinya disesuaikan dengan usia dan beban penyakit terbanyak pada setiap kelompok sasaran. Untuk bayi baru lahir, akan dilakukan skrining Hipotiroid Kongenital (SHK) guna mengetahui bayi mengalami Hipotiroid Kongenital (HK) atau tidak serta skrining G6PD.

Baca juga: Antusiasme Tinggi, Program Cek Kesehatan Gratis di Jakarta Dibatasi 30 Orang per Hari

G6PD adalah enzim yang penting dalam menjaga sel daerah merah agar tetap sehat. Bayi dengan defisiensi G6PD akan mengalami risiko pecahnya sel darah merah yang mengakibatkan anemia berat, gagal ginjal atau bahkan dapat mengancam jiwa.

Balita dan anak prasekolah akan menjalani pemeriksaan pertumbuhan, perkembangan serta deteksi dini terhadap penyakit seperti tuberkulosis, gangguan pendengaran, masalah mata, gigi, talasemia dan gula darah.

Pada usia dewasa, pemeriksaan akan mencakup evaluasi terhadap faktor risiko kardiovaskular dan paru seperti tuberkulosis dan PPOK. Selain itu deteksi dini terhadap kanker payudara, kanker leher rahim, kanker paru, dan kanker usus, fungsi indera serta kesehatan jiwa, hati dan calon pengantin.

Sementara itu, pemeriksaan pada lanjut usia (lansia) akan difokuskan pada deteksi masalah kesehatan umum, seperti geriatri (kesehatan usia lanjut), gangguan kardiovaskular, paru, kanker, fungsi indera serta kesehatan jiwa dan hati.

"Untuk pemeriksaan laboratorium yang lainnya, gula darah, kolesterol, ureum dan kreatinin untuk menilai fungsi ginjal. Itu semuanya bisa dilakukan di Puskesmas," kata Ani.

Pemprov DKI Jakarta menyiapkan 44 Puskesmas di tingkat kecamatan untuk melayani pemeriksaan kesehatan gratis, namun membatasi layanan cek kesehatan gratis untuk 30 orang per hari guna menghindari antrean membludak. Meski demikian, tak menutup kemungkinan untuk menerima jumlah pasien lebih dari kuota yang disediakan.

Baca juga: Dimulai 10 Februari, Begini Cara Cek Kesehatan Gratis di Hari Ulang Tahun 

Penulis :
Firdha Riris