Pantau - Kecelakaan bus yang menewaskan 51 orang di Guatemala City memicu perdebatan luas tentang keselamatan transportasi publik di negara tersebut. Insiden yang terjadi Senin dini hari ini menyoroti lemahnya regulasi kendaraan umum dan minimnya infrastruktur yang layak.
Bus yang berusia lebih dari 30 tahun tersebut jatuh dari jembatan Puente de Belice ke sungai yang terkontaminasi limbah, setelah menabrak pagar pembatas. Menteri Komunikasi Miguel Angel Diaz menyatakan bahwa kendaraan itu masih memiliki izin operasi, meskipun usianya sudah tua.
Tim penyelamat menemukan 51 jenazah di lokasi kejadian, sementara 10 penumpang yang selamat mengalami luka-luka. Presiden Guatemala Bernardo Arevalo menyampaikan belasungkawa dan mengumumkan masa berkabung nasional.
Baca Juga:
Bus Jatuh ke Jurang di Guatemala, 31 Penumpang Tewas
"Hari ini adalah hari yang menyedihkan bagi Guatemala. Kami akan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap sistem transportasi publik," kata Arevalo.
Para ahli keselamatan transportasi menilai bahwa kecelakaan ini seharusnya bisa dicegah jika ada pengawasan lebih ketat terhadap kondisi kendaraan dan pelatihan bagi pengemudi. Selain itu, banyak yang menyoroti perlunya perbaikan infrastruktur jalan guna mengurangi risiko kecelakaan fatal.
Masyarakat kini mendesak pemerintah untuk segera mengambil langkah nyata guna meningkatkan standar keselamatan, baik dalam hal inspeksi kendaraan, regulasi operator bus, maupun perbaikan jalan-jalan yang dianggap berbahaya.
- Penulis :
- Ahmad Ryansyah
