Pantau - Anggota Komisi VII DPR RI, Novita Hardini, menilai penemuan ladang ganja di Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) menunjukkan lemahnya pengawasan kawasan konservasi.
Ia meminta pemerintah, khususnya Kementerian Kehutanan dan Balai Besar TNBTS, untuk meningkatkan pengawasan guna mencegah penyalahgunaan lahan yang dapat merusak lingkungan dan mencoreng citra pariwisata.
"Ini bukan hanya soal pelanggaran hukum, tetapi juga bukti adanya celah dalam sistem pengawasan yang harus segera diperbaiki," ujar Novita dalam keterangan resminya, Jumat (21/3/2025).
Meski lokasi ladang ganja berada di luar jalur wisata utama, Novita menilai dampaknya tetap berisiko bagi sektor pariwisata, khususnya di Bromo.
Oleh karena itu, ia menekankan pentingnya koordinasi antara Kementerian Kehutanan, Kementerian Pariwisata, dan aparat penegak hukum guna menjaga keamanan kawasan wisata.
Baca Juga: Temuan 59 Titik Ladang Ganja di TNBTS, Komisi IV DPR Bakal Panggil Kemenhut
Novita juga menyampaikan, pihaknya tengah menyusun RUU Kepariwisataan untuk memperkuat pengawasan dan pengelolaan pariwisata agar tidak berdampak negatif bagi lingkungan serta masyarakat.
“Meskipun kasus ini berada di ranah Kementerian Kehutanan, Kementerian Pariwisata tetap harus berperan aktif menjaga citra destinasi wisata,” lanjutnya.
Selain peningkatan keamanan, Novita meminta strategi komunikasi yang baik agar pariwisata tetap menarik meskipun ada insiden seperti ini.
"Pariwisata berkelanjutan harus sejalan dengan penegakan hukum dan perlindungan lingkungan. Jangan sampai kejadian seperti ini merusak kepercayaan wisatawan," tandasnya.
- Penulis :
- Aditya Andreas
