Pantau - AS Roma memastikan diri melaju ke babak semifinal Liga Europa setelah menahan imbang Bayer Leverkusen tanpa gol, Jumat (19/5/2023) dini hari WIB.
Hasil itu sudah cukup bagi Il Giallorossi untuk melangkah ke partai puncak. Sebelumnya, Roma menang 1-0 pada laga leg pertama.
Ada catatan unik bagi pelatih mereka, Jose Mourinho dalam setiap laga final yang ia lakoni di kompetisi Eropa. Pelatih asal Portugal ini selalu membawa timnya juara saat berlaga di partai puncak.
Sang The Special One pertama kali merengkuh trofi Liga Champions pada tahun 2004 bersama FC Porto. Saat itu, tim yang tak diunggulkan ini berhasil menaklukkan AS Monaco 3-0.
Mourinho kembali meneruskan tradisi itu saat membesut Inter Milan. Tak tanggung-tanggung, klub Serie A ini mampu memenangkan treble winners di musim 2009-2010, termasuk trofi Liga Champions.
Selanjutnya, giliran Manchester United yang mendapatkan tuah dari Mourinho. Dalam final Liga Europa 2017, Setan Merah mampu menaklukkan Ajax Amsterdam 2-0.
AS Roma pun sebenarnya telah merasakan manisnya tuah Mourinho. Pada musim lalu, mereka mampu meraih trofi Liga Konferensi Eropa, usai menaklukkan Feyenoord 1-0.
Kini, Roma kembali menjejakkan kaki ke babak final di Liga Europa. Namun, lawan yang dihadapi bukanlah sembarang lawan. Ia adalah penguasa kasta kedua kompetisi Eropa, yaitu Sevilla.
Sevilla merupakan klub dengan raihan trofi terbanyak Liga Europa alias Liga Malam Jumat. Sejauh ini, Sevilla telah memiliki enam koleksi trofi, yakni pada 2006, 2007, 2014, 2015, 2016, dan 2020.
Mampukah Mourinho mempertahankan tuahnya di babak final kompetisi Eropa? Atau justru Sevilla semakin mengukuhkan statusnya sebagai penguasa Liga Malam Jumat?
Hasil itu sudah cukup bagi Il Giallorossi untuk melangkah ke partai puncak. Sebelumnya, Roma menang 1-0 pada laga leg pertama.
Ada catatan unik bagi pelatih mereka, Jose Mourinho dalam setiap laga final yang ia lakoni di kompetisi Eropa. Pelatih asal Portugal ini selalu membawa timnya juara saat berlaga di partai puncak.
Sang The Special One pertama kali merengkuh trofi Liga Champions pada tahun 2004 bersama FC Porto. Saat itu, tim yang tak diunggulkan ini berhasil menaklukkan AS Monaco 3-0.
Mourinho kembali meneruskan tradisi itu saat membesut Inter Milan. Tak tanggung-tanggung, klub Serie A ini mampu memenangkan treble winners di musim 2009-2010, termasuk trofi Liga Champions.
Selanjutnya, giliran Manchester United yang mendapatkan tuah dari Mourinho. Dalam final Liga Europa 2017, Setan Merah mampu menaklukkan Ajax Amsterdam 2-0.
AS Roma pun sebenarnya telah merasakan manisnya tuah Mourinho. Pada musim lalu, mereka mampu meraih trofi Liga Konferensi Eropa, usai menaklukkan Feyenoord 1-0.
Kini, Roma kembali menjejakkan kaki ke babak final di Liga Europa. Namun, lawan yang dihadapi bukanlah sembarang lawan. Ia adalah penguasa kasta kedua kompetisi Eropa, yaitu Sevilla.
Sevilla merupakan klub dengan raihan trofi terbanyak Liga Europa alias Liga Malam Jumat. Sejauh ini, Sevilla telah memiliki enam koleksi trofi, yakni pada 2006, 2007, 2014, 2015, 2016, dan 2020.
Mampukah Mourinho mempertahankan tuahnya di babak final kompetisi Eropa? Atau justru Sevilla semakin mengukuhkan statusnya sebagai penguasa Liga Malam Jumat?
- Penulis :
- Aditya Andreas
