Pantau - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Dito Ariotedjo mengakui, cabor bulutangkis menjadi parameter keberhasilan kontingen Indonesia saat berlaga di ajang olahraga internasional.
Hal ini menanggapi kegagalan cabor bulutangkis yang sama sekali tidak berhasil meraih satu pun medali di ajang Asian Games 2023 lalu.
“Memang yang paling signifikan itu badminton (bulutangkis), karena sudah berapa puluh tahun, baru sekarang tidak mendapatkan medali dan ini memberi efek domino besar,” ujar Dito, Sabtu (14/10/2023).
Padahal, menurutnya, jika dilihat dari capaian medali emas di Asian Games selama ini, Indonesia justru berhasil memecahkan rekor terbanyak dengan raihan 7 medali emas.
Ketujuh medali emas itu disumbangkan melalui cabor BMX, Perahu Naga, Menembak (dua emas), Panjat Tebing, Wushu, dan Angkat Besi.
“Tapi tetap kita harus profesional, semua cabor akan kita evaluasi. Karena ini kan juga persiapan kita menuju Olimpiade nanti,” ujarnya.
Meski begitu, Dito mengatakan, cabor bulutangkis akan tetap menjadi andalan untuk meraih medali emas pada ajang Olimpiade 2024 di Perancis.
“Pastinya, makanya kemarin kita komunikasikan kepada PBSI. Mereka langsung membuat semacam Pokja untuk persiapan Olimpiade nanti,” tandasnya.
- Penulis :
- Aditya Andreas
