Persijap Pemilik Tiket Terakhir Promosi Liga 1, Ikuti Jejak Bhayangkara FC dan PSIM Yogyakarta

Pantau - Persijap Jepara dipastikan menjadi pemilik tiket terakhir untuk promosi ke Liga 1 musim depan. 

Kepastian ini didapat setelah tim berjuluk Laskar Kalinyamat itu menang 1-0 atas PSPS Pekanbaru pada laga Play-off Promosi Pegadaian Liga 2 2024/25 di Stadion Gelora Bumi Kartini, Jepara, Selasa (25/2) malam.

Laskar Kalinyamat menyusul Bhayangkara Presisi FC dan PSIM Yogyakarta yang lebih dulu memastikan naik ke kasta tertinggi musim depan.

Adalah bek asing, Leo Lelis menjadi pahlawan kemenangan dan keberhasilan Persijap lewat gol tunggalnya di menit ke-85.

Baca juga: BRI Liga 1 PSBS vs Persik, Laga Berkesudahan Imbang 1-1

Keberhasilan promosi ke kasta tertinggi ini juga adalah penantian panjang selama 11 tahun. Persijap terakhir kali ada di kasta paling bergengsi pada tahun 2014 silam.

Perjalanan Persijap di Pegadaian Liga 2 2024/25 dimulai dengan tampil sebagai peringkat ke-3 di Grup 2 babak pendahuluan. Dari 16 laga, Persijap mencatat 28 poin hasil dari 7 kali menang, 7 kali imbang dan 2 kali kalah.

Di babak 8 besar, tergabung di Grup Y, Persijap mampu finis di peringkat ke-2 dibawah Bhayangkara FC dengan sama-sama mengoleksi 9 poin.

Baca juga: Upaya Dewa United Jadikan BIS Markas untuk Laga BRI Liga 1

Dan puncaknya, dalam perebutan tiket terakhir promosi ke Liga 1 tepatnya pada laga play-off promosi, Persijap mampu menang tipis 1-0 atas PSPS.

“Saya tidak akan membahas pertandingan malam ini, saya mau membahas kami ke Liga 1,” kata pelatih Persijap, Widodo Cahyono Putro usai laga.

Dan dia juga belum berpikiran tentang masa depannya di Persijap pada kompetisi kasta tertinggi musim depan.

Baca juga: Laga BRI Liga 1, Dewa United FC vs Persija Jakarta, Momen Kebangkitan Tim Tamu?

“Saat ini saya berpikir di momen malam ini dulu. Kita masih euforia, kita naik ke Liga 1,” ucap pelatih yang akrab disapa WCP ini lagi.

Dia mengakui salah satu kunci kemenangan untuk mematok tiket promosi di pertandingan kali ini adalah dukungan yang terus diberikan dari suporter. 

“Selain itu, kita juga mengganti strategi dengan memakai 5 bek setelah kita unggul untuk mengunci kemenangan,” pungkas WCP, mantan striker tajam yang pernah dimiliki Timnas Indonesia.