Pantau Flash
HOME  ⁄  Olahraga

Kemenpora Bantah Kabar Atlet Dipulangkan karena Tidak Perawan

Oleh Reza Saputra
SHARE   :

Kemenpora Bantah Kabar Atlet Dipulangkan karena Tidak Perawan

Pantau.com - Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) mengklarifikasi kabar pemulangan atlet senam Shalfa Avrila Siani oleh Persatuan Senam Indonesia (Persani). Sesmenpora Gatot S Dewabroto mengatakan Shalfa dipulangkan bukan karena masalah keperawanan melainkan indisipliner. 

"Kami langsung menelepon Bu Ita (Yuliati Irawan) dari Persani, dan infonya sebagai berikut, katanya tidak betul ada pemulangan paksa oleh pelatih Persani. Yang benar kata Pak Indra (pelatih Shalfa di Jatim) bahwa atlet tersebut indisipliner dan kurang fokus dan berdampak pada prestasi yang menurun," kata Gatot.

Baca Juga: Menpora: Saya Berharap Polo Air Jadi Cabor Pertama Penyumbang Emas

Oleh karena itu, kata Gatot Persani memutuskan untuk memulangkan Shalfa dan digantikan dengan atle lain. Ia pun gagal membela Merah Putih di ajang SEA Games 2019. "Sehingga diputuskan pelatihnya tidak disertakan di SEA Games. Dan digantikan oleh atlet lain yang peringkatnya jauh lebih tinggi." 

Sebelumnya beredar kabar Shalfa dipulangkan paksa dari Pelatnas SEA Games oleh Persani karena dianggap sudah tidak perawan. Menurut Gatot, Kemenpora tentunya prihatin dengan munculnya kabar tersebut, namun Persani kemudian menjelaskan bahwa isu keperawanan itu tidak benar.

Gatot mengatakan dalam olahraga termasuk senam ada proses promosi dan degradasi. Atlet yang mampu menunjukkan performa meningkat akan promosi ke tim utama. Sebaliknya jika tidak bisa menunjukkan kualitas, maka akan tersisih dan diganti atlet lain.

"Jadi tidak ada hubungannya dengan masalah, mohon maaf, cek keperawanan. Sesuai dengan Perpres 95 Tahun 2017, hak promosi dan degradasi atlet memang ada di cabor (cabang olah raga), bukan di Kemenpora maupun KONI," kata dia.

Baca Juga: Ukir Sejarah, Timnas Polo Air di Ambang Emas SEA Games 2019

Kemenpora akan menindak tegas induk cabang olahraga apabila melakukan pemulangan atlet tanpa ada alasan bisa diterima dengan akal.

"Tetapi jika benar bahwa pemulangan atlet itu karena dugaan masalah keperawanan yang dikatakan pelatihnya, kami akan tindak tegas. Karena ini selain masalah privasi dan kehormatan seseorang, juga itu tidak ada hubungannya dengan soal prestasi," tutup Gatot.

Penulis :
Reza Saputra

Terpopuler