
Pantau.com - Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) mengingatkan masih adanya potensi polarisasi masyarakat pada Pemilihan Kepala Daerah Serentak 2020 mendatang. Oleh karena itu semua pihak harus berperan aktif untuk mangtisiasi polarisasi terutama pada media sosial.
"Hati-hati dengan produksi konflik yang ditimbulkan media sosial, ada hoaks, dan lain-lain, apalagi mendekati hari pelaksanaannya, biasanya suasana menjadi panas," kata Pelaksana tugas Dirjen Politik dan Pemerintahan, Umum Bahtiar.
Baca Juga: Soal Eks Koruptor Maju Pilkada, Ini Kata Kemendagri
Umum Bahtiar mengatakan kampanye hitam atau negatif yang berpotensi memecah belah masyarakat harus dilawan. Caranya kata dia, dengan membuat kampanye-kampanye positif.
"Di sinilah peran peserta Pilkada dan Parpol agar ikut serta meminimalisir suasana panas dan konflik di tengah masyarakat," kata Bahtiar.
Kemudian, menurut Bahtiar, politik identitas, politisasi SARA juga diduga masih akan menjadi ancaman pada Pilkada tahun 2020 yang akan digelar di 270 daerah.
Ancaman dan potensi itu kata dia perlu menjadi perhatian bersama agar bisa diantisipasi seluruh komponen bangsa, terutama bagi daerah yang akan menggelar pesta demokrasi.
"Memang butuh kerja sama semua pihak, pemerintah, penyelenggara, peserta, juga masyarakat untuk melawan ancaman Pilkada 2020 ini," ujarnya.
- Penulis :
- Reza Saputra










