Pantau - Banyak anggapan bahwa Air Conditioner (AC) mobil listrik juga harus bekerja maksimal untuk mendinginkan baterai yang umumnya ditempatkan di bagian bawah mobil.
Namun, faktanya sistem pendinginan kabin ternyata tidak mempengaruhi pendinginan baterai pada mobil listrik.
Product Planning Wuling Motors, Danang Wiratmoko menjelaskan, ada lapisan pemisah antara kabin dan baterai.
"Dari kabin dan baterai ada lapisan ya. Jadi, kekuatan AC kabin tidak signifikan mempengaruhi pendinginan baterai," ujarnya kepada wartawan di Jakarta, dikutip Sabtu (25/5/2024).
Danang menjelaskan lebih lanjut bahwa mobil listrik dilengkapi dengan sistem pendinginan khusus untuk baterai.
"Ada pendinginan khusus, battery cooling system, itu pakai air cooling dari embusan udara seiring berjalannya mobil, udara masuk, itu untuk Air EV. Tapi, untuk Binguo EV dan Cloud EV itu ada sistem sendiri," tambahnya.
Sementara itu, Service Advisor Hyundai Solo Baru, Arif Nugroho menyatakan, pabrikan mobil listrik telah menyediakan sistem pendingin baterai yang optimal untuk menjaga suhu kerja baterai tetap ideal, sehingga memperpanjang masa pakai baterai tersebut.
"Tersedia cairan pendingin baterai berupa coolant dengan rangkaian menyerupai radiator mobil, sehingga pendinginnya lebih optimal karena selalu bekerja selama mobil dioperasikan," kata Arif.
Arif menambahkan, cairan coolant ini berfungsi sebagai zat pendingin untuk baterai dan motor, menjadi satu rangkaian.
"Prinsip kerjanya sama dengan radiator mobil konvensional, yakni dengan menyerap panas di area baterai dan melepasnya di area kisi-kisi radiator," jelasnya.
Dengan adanya teknologi pendinginan khusus untuk baterai, pengguna mobil listrik tidak perlu khawatir tentang kebutuhan AC kabin yang lebih kuat untuk menjaga suhu baterai.
- Penulis :
- Aditya Andreas
