Pantau - Ban tubeless semakin digemari karena kemampuannya yang lebih tahan terhadap risiko bocor. Selain itu, proses penambalannya lebih praktis dibandingkan ban dengan ban dalam. Tak hanya itu, hadirnya cairan antibocor membuat ban tubeless semakin populer.
Cairan ini bisa meminimalisir kebocoran akibat tusukan benda tajam dan mencegah tekanan ban turun drastis. Namun, meski menawarkan banyak keunggulan, cairan tubeless ternyata tidak tanpa kekurangan.
Baca juga: 5 Kelebihan Pakai Cairan Ban Tubeless, Bakal Awet Lama?
Dikutip dari situs resmi Daihatsu, Senin (16/12/2024), penggunaan cairan anti bocor untuk ban tubeless ini bisa memengaruhi keseimbangan ban.
Beberapa pengendara melaporkan bahwa ban terasa lebih keras setelah cairan digunakan. Selain itu, cairan ini lebih efektif pada ban jenis soft atau medium, sedangkan pada ban keras, ia justru membuat ban lebih kaku.
Lebih jauh, ada dua masalah serius yang perlu diwaspadai. Pertama, cairan tubeless bisa merusak velg motor akibat tingkat pH yang terlalu tinggi, yang dapat memicu karat.
Baca juga: Cairan Ban Tubeless: Solusi Cepat dan Efektif untuk Kebocoran Kecil
Kedua, cairan ini berpotensi menyumbat lubang pentil ban, sehingga aliran udara saat pengisian angin menjadi terhambat.
Meskipun efektif untuk mengatasi kebocoran kecil, sebelum menggunakan cairan ban tubeless, penting untuk mempertimbangkan jenis ban yang digunakan dan potensi efek samping lainnya.
- Penulis :
- Sofian Faiq
