Pantau - Penjualan kendaraan pada Februari 2025 mengalami kenaikan signifikan. Menurut Sekretaris Umum GAIKINDO, Kukuh Kumara hal ini dipengaruhi oleh adanya insentif Opsen pajak yang diberikan oleh beberapa daerah.
"Insentif pajak Opsen sangat berpengaruh terhadap peningkatan penjualan," kata Kukuh Kumara dilansir dari Antara, Jumat (14/3/2025).
Penjualan wholesales pada Februari 2025 tercatat naik 2,2 persen menjadi 72.295 unit, dibandingkan dengan 70.722 unit pada periode yang sama tahun lalu.
Namun, penjualan ritel cenderung lesu, hanya mencatatkan 69.872 unit, turun 0,8 persen dibandingkan tahun lalu yang tercatat 70.420 unit.
Baca juga: Yamaha Nilai Opsen Pajak Beratkan Pembeli Kendaraan Baru: Kasihan Konsumen!
Kukuh Kumara menjelaskan, penurunan penjualan ritel disebabkan oleh ketidakpastian terkait peningkatan pajak Opsen yang membuat calon pembeli menunda pembelian.
"Pada Januari, ada gonjang-ganjing soal pajak Opsen, sehingga banyak yang menunda membeli kendaraan," jelasnya.
Meski demikian, Kukuh berharap tren positif pada penjualan wholesales dapat berlanjut hingga akhir tahun 2025. Ia juga mendorong pemerintah daerah untuk menahan kenaikan pajak Opsen.
"Jika pajak Opsen ditahan, penjualan akan tetap tinggi, dan pendapat an pajak daerah pun ikut meningkat," tuturnya.
Baca juga: Menilik Harga Mobil Honda HRV saat Diterapkan Opsen Pajak
GAIKINDO menargetkan penjualan kendaraan tahun ini mencapai 950 ribu unit. Angka ini, menurut Kukuh, masih dapat berubah tergantung pada kondisi ekonomi dan kebijakan yang ada.
Pada 2024, GAIKINDO mencatat penurunan penjualan. Penjualan wholesales hanya tercatat 865.723 unit, turun 13,9 persen dibandingkan tahun 2023.
Sementara itu, penjualan ritel mengalami penurunan lebih dalam, yakni 10,9 persen, dengan total penjualan 889.680 unit.
- Penulis :
- Sofian Faiq
