Pantau - Mardiono mengaku belum mendapat restu dari Presiden Joko Widodo mundur dari Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres), meski kini ia menjabat Plt. Ketua Umum PPP.
Ia mengaku Presiden Jokowi masih memintanya untuk membereskan pekerjaan yang belum tuntas. Salah satunya, tentang penduduk desa yang mengalami kesulitan ekonomi.
"Presiden memberikan arahan agar saya menyelesaikan tugas sebelum mengajukan surat pengunduran diri," kata Mardiono di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (10/10/2022).
Mardiono menjelaskan, Undang-Undang melarang Wantimpres untuk rangkap jabatan. Meski begitu, masih ada waktu sebelum ia resmi mundur sebagai anggota Wantimpres.
"Selambat-lambatnya tiga bulan sejak saya jadi Plt. Ketua Umum PPP, saya harus menugundurkan diri," kata Mardiono.
Seperti diberitakan, Mardiono resmi menjabat sebagai Plt. Ketua Umum PPP menggantikan Suharso Monoarfa sejak 5 September lalu.
Pada 9 September, pemerintah mengakui kepengurusan PPP yang baru dengan menerbitkan surat keputusan (SK) dari Kemenkumham.
Ia mengaku Presiden Jokowi masih memintanya untuk membereskan pekerjaan yang belum tuntas. Salah satunya, tentang penduduk desa yang mengalami kesulitan ekonomi.
"Presiden memberikan arahan agar saya menyelesaikan tugas sebelum mengajukan surat pengunduran diri," kata Mardiono di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (10/10/2022).
Mardiono menjelaskan, Undang-Undang melarang Wantimpres untuk rangkap jabatan. Meski begitu, masih ada waktu sebelum ia resmi mundur sebagai anggota Wantimpres.
"Selambat-lambatnya tiga bulan sejak saya jadi Plt. Ketua Umum PPP, saya harus menugundurkan diri," kata Mardiono.
Seperti diberitakan, Mardiono resmi menjabat sebagai Plt. Ketua Umum PPP menggantikan Suharso Monoarfa sejak 5 September lalu.
Pada 9 September, pemerintah mengakui kepengurusan PPP yang baru dengan menerbitkan surat keputusan (SK) dari Kemenkumham.
- Penulis :
- Aditya Andreas
