Pantau - Sebanyak 70 pastor Pematang Siantar, Sumatera Utara dinarasikan mendukung pencalonan Anies Baswedan di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Narasi itu terlihat dalam video yang beredar di tengah masyarakat.
Keuskupan Agung Medan memberikan klarifikasi terkait video tersebut. Keuskupan membantah video dukungan tersebut dan mengimbau semua pihak bersikap kritis ketika menerima informasi.
"Terkait dengan YouTube tersebut kami perlu menyampaikan bahwa hal itu tidak benar," kata Ketua Komisi Kerawam Keuskupan Agung Medan, Rp Yosafat Ivo Sinaga dalam keterangan tertulis, Jumat (4/11/2022).
Dalam Gereja Katolik, kata Sinaga, para pastor tidak boleh atau dilarang terlibat politik praktis seperti misalnya menjadi tim sukses atau terlibat dalam partai politik dan menyampaikan dukungan terhadap publik figur tertentu. Sinaga menegaskan Gereja Katolik tidak berpihak ke kelompok mana pun.
Sinaga menambahkan Gereja Katolik selalu menjaga dan memelihara persatuan multietnis, suku dan agama. Selain itu, Katolik tetap menjaga netralitas dan untuk mewujudkan netralitas itu, para pastor tetap menjaga dan pelihara persatuan dengan tidak jatuh pada poros tertentu.
"Kami juga mengimbau agar kita semua untuk menjalankan politik yang elegan dan etika politik yang benar dan tidak menghalalkan segala cara demi nafsu politik. Politik itu sejatinya mempesatukan bukan memecah belah. Politik itu hendaknya dijalankan demi kepentingan dan kesejahteraan bersama," ujarnya.
Keuskupan Agung Medan memberikan klarifikasi terkait video tersebut. Keuskupan membantah video dukungan tersebut dan mengimbau semua pihak bersikap kritis ketika menerima informasi.
"Terkait dengan YouTube tersebut kami perlu menyampaikan bahwa hal itu tidak benar," kata Ketua Komisi Kerawam Keuskupan Agung Medan, Rp Yosafat Ivo Sinaga dalam keterangan tertulis, Jumat (4/11/2022).
Dalam Gereja Katolik, kata Sinaga, para pastor tidak boleh atau dilarang terlibat politik praktis seperti misalnya menjadi tim sukses atau terlibat dalam partai politik dan menyampaikan dukungan terhadap publik figur tertentu. Sinaga menegaskan Gereja Katolik tidak berpihak ke kelompok mana pun.
Sinaga menambahkan Gereja Katolik selalu menjaga dan memelihara persatuan multietnis, suku dan agama. Selain itu, Katolik tetap menjaga netralitas dan untuk mewujudkan netralitas itu, para pastor tetap menjaga dan pelihara persatuan dengan tidak jatuh pada poros tertentu.
"Kami juga mengimbau agar kita semua untuk menjalankan politik yang elegan dan etika politik yang benar dan tidak menghalalkan segala cara demi nafsu politik. Politik itu sejatinya mempesatukan bukan memecah belah. Politik itu hendaknya dijalankan demi kepentingan dan kesejahteraan bersama," ujarnya.
- Penulis :
- Muhammad Rodhi
