Pantau - Mencuat isu 'karpet merah' bagi Ketua Umum Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo bakal mengisi kursi kosong usai Menkominfo Johnny G Plate ditersangkakan oleh Kejaksaan Agung (Kejagung).
Pengamat politik AB Solissa menilai, HT memiliki kriteria yang cukup memadai untuk mengambil posisi sebagai Menkominfo sepeninggalan Johnny G Plate.
AB Solissa mengatakan, ada 3 aspek penting yang menjadi alasan mengapa Presiden Joko Widodo (Jokowi) harus memilih HT sebagai Menkominfo.
"Pertama, HT adalah pimpinan partai politik yang memiliki prospek besar di 2024. Meskipun saat ini Perindo tidak memiliki kursi di parlemen, tapi dengan sumber daya yang besar, Perindo diprediksikan bakal menjadi partai baru yang memiliki peluang besar di Pemilu 2024," ujarnya kepada Pantau.com, Jumat (19/5/2023).
Kedua, kata AB Solissa, HT mempunyai kekuatan media yang masif. Sehingga jika dilihat secara politik akan sangat menguntungkan capres yang diendorse Jokowi di Pilpres 2024.
"Apalagi, posisi Surya Paloh dan Jokowi tidak lagi harmonis, dengan begitu, kekuatan media Surya Paloh tidak akan bisa mengbackup Jokowi lagi seperti dua kali pilpres sebelumnya," lanjut AB Solissa.
"Ketiga, sejauh ini HT dianggap masih loyal kepada Jokowi. Sehingga, agenda-agenda pemerintahan di sisa waktu masa jabatan Jokowi, maupun agenda kepentingan Pilpres Jokowi di 2024 bisa di dukung HT dan perusahaan medianya," tutupnya.
Pengamat politik AB Solissa menilai, HT memiliki kriteria yang cukup memadai untuk mengambil posisi sebagai Menkominfo sepeninggalan Johnny G Plate.
AB Solissa mengatakan, ada 3 aspek penting yang menjadi alasan mengapa Presiden Joko Widodo (Jokowi) harus memilih HT sebagai Menkominfo.
"Pertama, HT adalah pimpinan partai politik yang memiliki prospek besar di 2024. Meskipun saat ini Perindo tidak memiliki kursi di parlemen, tapi dengan sumber daya yang besar, Perindo diprediksikan bakal menjadi partai baru yang memiliki peluang besar di Pemilu 2024," ujarnya kepada Pantau.com, Jumat (19/5/2023).
Kedua, kata AB Solissa, HT mempunyai kekuatan media yang masif. Sehingga jika dilihat secara politik akan sangat menguntungkan capres yang diendorse Jokowi di Pilpres 2024.
"Apalagi, posisi Surya Paloh dan Jokowi tidak lagi harmonis, dengan begitu, kekuatan media Surya Paloh tidak akan bisa mengbackup Jokowi lagi seperti dua kali pilpres sebelumnya," lanjut AB Solissa.
"Ketiga, sejauh ini HT dianggap masih loyal kepada Jokowi. Sehingga, agenda-agenda pemerintahan di sisa waktu masa jabatan Jokowi, maupun agenda kepentingan Pilpres Jokowi di 2024 bisa di dukung HT dan perusahaan medianya," tutupnya.
- Penulis :
- khaliedmalvino
